Dialog Warga dan Gubernur Tayang Video Debu Bara, Ini Penjelasan PT SAS

WIB
IST

JAMBI - Dalam dialog antara masyarakat yang tergabung dalam Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) dengan tiga Pemda, DPRD dan PT SAS Selasa (16/9/2025), ikut diputar video dokumenter dampak debu batu bara yang terjadi di Sumatera Selatan.

Saat diminta tanggapannya oleh wartawan terkait video tersebut, Ridony Gurning, Direktur Utama PT SAS usai acara dialog di Rumah Dinas Walikota Jambi menjawab, bahwa video tersebut adalah situasi beberapa tahun lalu saat kemarau panjang terjadi di Indonesia termasuk di Sumatera, seperti pada tanggal yang juga tertera dan terlihat jelas di video tersebut.

“Dan sejak saat itu, RMK Energy (holding PT SAS) melakukan perubahan dan pembenahan skala besar," ujar Ridony. Pihak perusahaan dalam kondisi tersebut, langsung melakukan analisis dan mengambil langkah, memodifikasi dan menerapkan teknologi lebih modern agar aman beroperasi walau dalam cuaca kemarau panjang sekalipun.

"Beberapa bulan setelah kejadian itu, akhirnya perusahaan di Sumsel kembali beroperasi tanpa ada masalah, hingga hari ini," lanjutnya Ridony.

Untuk melihat perubahan itu dan bagaimana PT RMK Energy kini beroperasi, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut secara mudah melalui akun Youtube PT RMK Energy.

Ridony memastikan PT SAS dan group selalu mengutamakan penerapan prinsip Environmental Social Governance (ESG) yang berkelanjutan pada seluruh lini operasionalnya.

Prinsip ini telah diterapkan untuk operasional PT SAS di tambang di Sarolangun, dan dirancang untuk lini lainnya, termasuk jalan khusus dan TUKS.

Diakui Ridony, memang belum semua perusahaan di industri batubara, khususnya di Jambi, yang berani menerapkan prinsip ESG. Namun ini telah menjadi komitmen PT SAS sebagai perusahaan yang membutuhkan kepercayaan tinggi dari masyarakat dalam merealisasikan dan menjaga investasinya.

Tiga pilar dasar ESG yang dimaksud, pertama environmental yang mengutamakan kelestarian lingkungan, meminimalisir limbah dalam produksi, emisi karbon, serta polusi air dan udara.

Pilar kedua yaitu sosial, menerapkan inklusivitas, kesetaraan, dan keadilan bagi karyawan dan masyarakat sekitar.

Terakhir yaitu governance dimana perusahaan akan mengedepankan performa manajemen menjalankan kode etik dengan baik.

"Tadi saat pemaparan juga telah kami sampaikan, bahwa PT SAS ingin hadir beroperasi di Jambi bukan satu tahun atau 10 tahun saja, tapi jangka panjang. Tentunya kami akan melakukan praktik bisnis, investasi, dan implementasi yang selaras dan berpedoman pada tiga pilar ESG tadi," lanjut Ridony menutup wawancara. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network