Jambi – Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi, Dr. H. Maulana, MKM, dan Diza Hazra Aljosha, SE, MA, meluncurkan visi "Kota Bahagia" untuk Pilwako 2024. Dengan semangat baru, keduanya mengusung konsep yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang merata, inklusif, dan berbasis partisipasi aktif warga. Dari penguatan infrastruktur hingga penyediaan lapangan kerja, Maulana dan Diza menegaskan tujuan mereka membangun Jambi sebagai kota yang bersih, aman, harmonis, dan inovatif.
Filosofi "Bahagia": Mewujudkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat
Bagi Maulana-Diza, filosofi "Kota Bahagia" merupakan dasar semua program yang mereka tawarkan. "Bahagia" bukan sekadar kata, melainkan tujuan untuk membangun Jambi yang sejahtera dunia-akhirat. Pasangan ini percaya, masyarakat Jambi berhak hidup dengan sehat, aman, dan penuh harapan dalam lingkungan yang lestari dan amanah.
Tantangan Kota Jambi
Dalam pidatonya, Maulana menjelaskan beberapa tantangan utama yang dihadapi Kota Jambi. Dari total populasi sebanyak 627.774 jiwa, distribusi penduduk Jambi sangat beragam. Generasi X, Y, dan Z menjadi kelompok terbesar, masing-masing menyumbang lebih dari 24% dari jumlah penduduk. Selain itu, statistik makro menunjukkan tingkat ketimpangan ekonomi atau Gini Ratio sebesar 0.371, sementara tingkat pengangguran mencapai 8.27%. Kedua angka ini, kata Maulana, adalah sinyal penting bahwa peningkatan ekonomi harus ditingkatkan secara merata.
Kota Jambi mengalami inflasi yang mencapai 3.27% pada tahun 2023, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat nasional. Masalah lain yang dihadapi adalah tingkat kemiskinan yang mencapai 8.24%, mengisyaratkan kebutuhan mendesak akan solusi ekonomi berkelanjutan yang bisa mengangkat taraf hidup masyarakat kecil.
Program Andalan Maulana-Diza
Dalam kampanyenya, Maulana dan Diza mengusung sejumlah program unggulan, termasuk "Kartu Bahagia", yang akan menjadi kartu identitas terpadu bagi masyarakat. Kartu ini akan memudahkan penduduk dalam mengakses bantuan pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial lainnya.
Kampung Bahagia juga menjadi salah satu fokus utama mereka, dengan alokasi dana Rp 100 juta per RT per tahun untuk mendukung pembangunan partisipatif yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui proyek-proyek yang mereka pilih sendiri. "Partisipasi masyarakat adalah kunci, dan ini adalah cara kami memastikan bahwa pembangunan benar-benar dirasakan oleh masyarakat hingga tingkat RT," ujar Diza.
Program Lansia Bahagia disiapkan sebagai bentuk perhatian khusus bagi para lanjut usia di Jambi. Program ini meliputi layanan kesehatan prioritas, kegiatan rohani, serta bantuan vitamin dan gizi untuk menjaga kesehatan mereka.
Di sektor infrastruktur, Maulana-Diza berkomitmen mengatasi masalah banjir yang kerap mengganggu beberapa wilayah di Jambi. Normalisasi drainase dan pembangunan kolam retensi adalah solusi jangka panjang yang mereka tawarkan. Maulana juga mengusulkan pembangunan flyover dan underpass untuk mengurangi kemacetan, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah kota.
Mengusung "Kota Terang" dan "Kawasan Ekonomi Khusus"
Program Kampung Terang yang diusung Maulana-Diza menjadi salah satu program yang mengedepankan keamanan kota. Dengan memasang 30 lampu per RT setiap tahun, mereka yakin bahwa program ini akan meningkatkan keamanan, keindahan, serta keselamatan berkendara di malam hari. Maulana menjelaskan bahwa "Kota Terang" bukan hanya tentang pencahayaan, tetapi juga simbol keamanan yang lebih baik bagi masyarakat Jambi.
Di samping itu, pasangan ini juga berencana mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus yang mencakup pusat-pusat wisata dan perdagangan seperti Tanggo Rajo dan Gentala Arasy. Di tempat-tempat ini, mereka akan memfasilitasi pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan Masjid Raya dengan pusat perbelanjaan WTC dan Tanggo Rajo, guna memudahkan akses warga dan wisatawan ke destinasi ikonik di Jambi.
Mengatasi Kemiskinan dan Meningkatkan Ekonomi Kreatif
Maulana-Diza menyadari tantangan yang dihadapi Jambi dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan lapangan kerja. Tingginya tingkat pengangguran dan daya saing UMKM yang masih rendah memerlukan solusi konkret. Untuk itu, pasangan ini menawarkan dukungan dalam bentuk pelatihan dan bantuan modal untuk UMKM lokal, guna meningkatkan daya saing ekonomi kreatif.
Tidak hanya itu, Maulana-Diza berkomitmen membangun Balai Kerja Tematik dan ruang kolaborasi (co-working space) untuk para pemuda. Fasilitas ini dirancang sebagai tempat yang ramah bagi kreativitas, di mana generasi muda bisa mengembangkan keterampilan di berbagai bidang seperti teknologi, seni, kuliner, dan fesyen. Dengan menyediakan fasilitas yang memadai, Maulana-Diza optimis dapat menginspirasi kaum muda Jambi untuk berinovasi dan berkarya.
Melangkah Menuju Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Humanis
Dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital, Maulana-Diza juga ingin mewujudkan pemerintahan yang lebih responsif, efisien, dan humanis. Penguatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi salah satu program utama untuk memastikan pelayanan publik yang cepat dan mudah diakses. Mereka juga berkomitmen mendorong peningkatan Indeks Pelayanan Publik (IPP) yang saat ini berada di angka 3.9.
Sebagai pasangan calon yang mengusung perubahan menyeluruh, Maulana dan Diza telah membuktikan bahwa visi "Kota Bahagia" bukan sekadar janji, tetapi rencana nyata yang mengakar pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, mereka optimis dapat membawa Kota Jambi menuju era baru yang lebih sejahtera, sehat, dan bahagia.(*)
Add new comment