Ngaji Politik

Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mengadakan tasyakuran untuk merayakan pencapaian Akreditasi Perguruan Tinggi Unggul dan terbitnya izin operasional Program Studi Kedokteran Program Sarjana serta Program Studi Pendidikan Profesi Dokter. Acara ini juga menjadi momen serah terima jabatan dari Plt. Rektor, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, kepada Rektor terpilih, Prof. Dr. H. Kaspul Anwar US yang dilantik pada 19 Desember 2024 oleh Menteri Agama RI di Jakarta.

Mumpung baru selesai Pilkada, tulisan ini tidak akan dibaca secara politik. Politik sudah selesai setelah pencoblosan 27 November lalu. Biarlah sistem Pilkada yang akan berjalan selanjutnya. Kita? Kembali ke kehidupan biasa. Ngaji politik kali ini akan mendiskusikan nasib para guru di bidang politik.

Dr. Jafar Ahmad, S.Ag., M.Si.
Dosen IAIN Kerinci

Debat adalah nyawa demokrasi. Ia tidak hanya menjadi ajang kompetisi politik untuk menarik suara pemilih, tetapi lebih dari itu, debat adalah cara membangun masyarakat yang terbuka, kritis, dan terbiasa berdialog. Demokrasi tanpa debat hanya ritual kosong tanpa makna. Dalam debat, publik belajar tentang pentingnya mendengar, memahami perbedaan, dan menerima kritik tanpa perlu merasa terancam. Kritik bukan ancaman. Kritik adalah ujian integritas.

Dr. Jafar Ahmad, S.Ag., M.Si.
Dosen IAIN Kerinci

Dr. Jafar Ahmad

Dosen IAIN Kerinci

Pendiri Lembaga Penelitian Idea Institute

Oleh: Dr. Jafar Ahmad

(Direktur Lembaga Riset Idea Institut Indonesia)

Dr. Jafar Ahmad

Akademisi dan Peneliti Idea Institute Indonesia

Setiap Pilkada, publik disuguhi pemandangan yang sama: perebutan perhatian, janji-janji manis, dan sesekali, uang beredar pada “serangan fajar”. Ada dua strategi paling menonjol, yakni popularitas dan politik uang. Mana yang benar-benar efektif memenangkan suara? Apakah popularitas cukup? Ataukah politik uang tetap jadi jurus pamungkas? Atau bagaimana kalau keduanya bergabung?

Dr Jafar Ahmad

Akademisi dan Peneliti Idea Institute Indonesia

Tentu saya belum bisa jawab. Apalagi belum ada lembaga survei yang mengumumkan hasilnya secara terbuka. Seluruh wilayah di Jambi melaksanakan Pemilihan Kepal Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) November mendatang. Tentu dengan situasi lokalnya masing-masing. Ada yang banyak sekali calonnya, ada yang hanya dua seperti provinsi Jambi, dan ada juga yang melawan kotak kosong seperti di Batanghari?

Dr Jafar Ahmad

Akademisi dan Peneliti Idea Institute Indonesia

Dr Jafar Ahmad

Analisis dan Pengamat Politik Idea Institute Indonesia