Opini

Mampukah Maulana-Diza Hidupkan Legenda Rawasari yang kini Mati?

Oleh:

Muawwin MM**

Saya dan anda semua tentu masih ingat, bagaimana di tahun 90-an, Terminal Rawasari berdetak seperti jantung kota yang tak pernah tidur. Di sana, ekonomi rakyat berdenyut kencang, dari pagi buta hingga larut malam. Pedagang menggelar dagangan. Sopir angkot bersaing mengangkut penumpang. Dan warga kota menenun harinya dari percakapan-percakapan kecil di bangku terminal.

Kini, Rawasari lebih mirip fosil. Sebuah monumen urban yang membisu.

Efisiensi Anggaran: Seperti “Menelan Pil Pahit”

Oleh :

Muhammad Ridwansyah

(Ekonom Universitas Jambi, Ketua Harian Tenaga Ahli Gubernur Jambi)

Sebagai dampak dari kebijakan efisiensi anggaran, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025, Provinsi Jambi mengalami pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp94,8 miliar.

IMPLEMENTASI VISI DAN MISI

Oleh:

Dr. FAHMI RASID,.S.E,.M.Ap*

Visi dan misi kepala daerah merupakan kompas pembangunan daerah. Visi menggambarkan arah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, sementara misi merumuskan langkah strategis untuk mencapainya. Keberhasilan seorang kepala daerah tidak diukur dari seberapa indah visi dan misi itu ditulis, melainkan dari sejauh mana visi dan misi tersebut mampu diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan masyarakat.

Pemerintah Bukan Kaum Sufi, Mengapa Gubernur Harus Masuk ke Kamera Rakyat?

Oleh:

MUAWWIN MM*

Saya hadir langsung pada Musrenbang RPJMD Provinsi Jambi 2025–2029, Rabu pagi, 21 Mei 2025, di Swiss-Belhotel Kota Jambi. Ruang ballroom dipenuhi bupati/wali kota, kepala OPD, akademisi, hingga Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya. Di panggung utama, Gubernur Al Haris memaparkan arah pembangunan lima tahun ke depan dengan tenang, runtut, dan sarat data.

Kita dan Allah itu Seperti Sepasang Kekasih yang Sama-sama Bucin

Oleh :

Ahmad Inung

Cinta atau hubb adalah salah satu istilah penting dalam dunia tasawuf. Rabiatul Adawiyyah, misalnya, adalah salah satu tokoh sufi yang menjadi icon dari tasawuf yang didorong oleh rasa kasmaran kepada Allah. Salah satu puisi cinta Rabiatul Adawiyah yang sangat terkenal adalah sebagai berikut:

Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu