JAMBI – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi nomor urut 01, Maulana-Diza, memaparkan visi dan langkah konkret mereka untuk mengatasi persoalan sampah yang menjadi salah satu tantangan besar di Kota Jambi. Dalam sesi debat kedua Pilwako Jambi 2024, pasangan ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam menangani produksi sampah kota yang mencapai 430 ton per hari.
Dr. Maulana, calon wali kota, mengemukakan bahwa masalah sampah tidak hanya menjadi beban lingkungan tetapi juga peluang ekonomi jika dikelola dengan baik. Dengan mengusung program unggulan "Kampung Bahagia," Maulana-Diza berkomitmen untuk mengelola sampah secara efektif mulai dari tingkat RT hingga TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Dalam program "Kampung Bahagia," pengelolaan sampah di tingkat RT menjadi salah satu fokus utama. Beberapa langkah strategis yang ditawarkan meliputi:
- Bank Sampah di Tingkat RT
Setiap RT akan memiliki Bank Sampah yang berfungsi mengumpulkan sampah bernilai ekonomi seperti plastik dan kertas untuk diolah lebih lanjut.- Fasilitas: Gerobak motor dan dana operasional akan disediakan untuk menunjang pengelolaan sampah.
- Manfaat: Warga akan memperoleh keuntungan ekonomi dari hasil pengelolaan sampah.
- Bank Sampah Kota Sebagai Pusat Transfer
Maulana-Diza merencanakan pendirian Bank Sampah Kota yang akan menjadi pusat pengelolaan sampah dari seluruh RT. Dengan kapasitas yang lebih besar, fasilitas ini dapat memaksimalkan potensi ekonomi dari sampah masyarakat. - Pengolahan Sampah di TPA Talang Pulo
Sampah yang terkumpul di TPA akan diolah menjadi produk bernilai seperti briket atau biji plastik melalui kerja sama dengan pihak ketiga.- Efisiensi Biaya: Pengolahan ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengangkutan sampah yang saat ini mencapai 32 miliar rupiah per tahun.
- Inovasi Sampah Jadi Emas
Program "Sampah Jadi Emas" akan diluncurkan bekerja sama dengan Pegadaian. Warga dapat menabung hasil sampah mereka di Bank Sampah untuk diubah menjadi investasi seperti emas.- Tujuan: Memotivasi masyarakat untuk aktif mengelola sampah dengan insentif ekonomi yang jelas.
Maulana menegaskan bahwa program ini bertujuan tidak hanya mengatasi masalah sampah tetapi juga menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif.
“Melalui Kampung Bahagia, kami ingin mengubah cara masyarakat memandang sampah. Sampah bisa menjadi peluang ekonomi jika dikelola dengan baik,” ujar Maulana.
Maulana-Diza optimistis bahwa strategi ini dapat mengubah wajah Kota Jambi menjadi lebih bersih, sehat, dan bahagia. Dengan dukungan penuh masyarakat, pasangan nomor urut 01 ini berkomitmen membawa perubahan nyata bagi kota ini.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa memberikan manfaat lebih bagi masyarakat. Kami percaya dengan kerja sama yang baik, Jambi bisa menjadi kota yang lebih bahagia,” tutup Maulana.(*)
Add new comment