Tokoh Tabir Raya Zakarya Saleh: "Kito Ni Milih Bupati Merangin, Bukan Bupati Tabir"

WIB
IST

Merangin – Suasana di posko pemenangan pasangan calon Bupati Merangin, M. Syukur dan Khafid, di Kelurahan Mampun Baru, Tabir, mendadak ramai dan penuh antusias pada Kamis sore (19/09/2024). Dalam pertemuan tersebut, para tokoh Tabir Raya dan masyarakat setempat berkumpul untuk menyatakan dukungan penuh terhadap pasangan yang dikenal dengan sebutan SUKA. Namun, diskusi sore itu tak hanya berisi dukungan, tetapi juga membahas polemik yang mencuat di media sosial Merangin sepekan terakhir.

Sebuah video yang diduga dibuat oleh oknum warga Tabir menghebohkan masyarakat dengan pernyataan rasis dan provokatif yang berbunyi, "Jika orang Tabir tidak milih orang Tabir, lompat saja ke sungai." Pernyataan ini dinilai mengandung unsur SARA dan mengarah pada pembelahan masyarakat, sehingga mengundang reaksi keras.

Salah satu tokoh masyarakat Tabir Raya, Zakarya Saleh, yang juga mantan anggota DPRD Merangin, menanggapi pernyataan tersebut dengan tegas. Ia meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh provokasi tersebut dan mengingatkan bahwa Pilkada ini bukanlah untuk memilih Bupati Tabir, melainkan Bupati Merangin.

"Jangan dengarkan kato orang itu. Katonyo, kalau orang Tabir dak milih orang Tabir, terjun be ke Aek (sungai, red). Biaklah dio yang terjun, Kito Idak. Kito ni milih Bupati Merangin, bukan Bupati Tabir," ujar Zakarya yang disambut tawa dan tepuk tangan dari warga yang hadir.

Zakarya dengan lantang menegaskan bahwa masyarakat harus memilih pemimpin yang mampu membangun Merangin secara keseluruhan, bukan hanya berdasarkan asal daerah. "Syukur ni putra daerah Merangin, orang awak jugo. Pilihlah Bupati yang energik, badan masih badegog (kuat), tahan banting. Kemano be dibaok mboh nyo, itu cuma ado di M. Syukur," lanjutnya.

Sambutan ini disambut dengan semangat oleh warga yang hadir. Saat Zakarya bertanya, "Siap dak memenangkan Syukur dan Khafid?", warga menjawab dengan teriakan lantang, "Siap!".

Membangun Merangin Butuh Dana, Bukan Sekadar Janji

Zakarya juga menyinggung kondisi keuangan Kabupaten Merangin, yang menurutnya tidak cukup hanya mengandalkan APBD. "Membangun Merangin ko butuh sen (uang, red). APBD Kito cuma Rp. 1,4 T. Sekitar 70 persen abih untuk belanjo pegawai dan lain-lain. Sisonyo tu dak cukup untuk membangun Merangin. Butuh orang yang biso bawa sen dari pusat ke Merangin, dan Syukur lah orang nyo," tegasnya.

Sebagai mantan anggota DPD RI selama 15 tahun, M. Syukur memiliki koneksi yang kuat dengan pejabat tinggi di Jakarta, termasuk menteri dan pejabat pemerintahan lainnya. "Jangan ragu beliau. Banyak yang kenal baik dengan Pak Syukur. Kito dak salah pilih," ujar Zakarya, menyiratkan keyakinan bahwa Syukur mampu membawa anggaran dari pusat untuk membangun Merangin.

Gerindra Siap Dukung Penuh Syukur-Khafid

Senada dengan Zakarya, anggota DPRD Merangin dari Partai Gerindra, Azil Aima, juga menyampaikan dukungannya. Ia menekankan bahwa dukungan Gerindra untuk Syukur-Khafid akan sangat berarti, terutama jika Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI dalam Pilpres mendatang.

"Presiden Kito besok ni Pak Prabowo dari Partai Gerindra. Kebetulan, Syukur-Khafid juga didukung oleh Partai Gerindra. Insya Allah, jika terpilih nantinya, akan terjalin komunikasi dan silaturahim yang baik antara bupati dengan presiden, yang tentu berdampak besar pada pembangunan Merangin," ujar Azil.

Azil juga menyebutkan bahwa Syukur, dengan pengalamannya di DPD, memiliki banyak ide dan rencana besar untuk Merangin, terutama terkait infrastruktur jalan dan kebutuhan mendesak lainnya.

Syukur: Saya Bukan Calon Bupati Satu Daerah, Tapi Untuk Merangin Seutuhnya

Dalam sambutannya, M. Syukur menegaskan niatnya untuk memimpin Merangin secara keseluruhan, tanpa membedakan wilayah atau daerah asal. "Saya mencalonkan diri ini bukan untuk menjadi bupati Sungai Manau, Jangkat, Pamenang, atau Tabir. Saya ingin jadi Bupati Merangin seutuhnya. Saya ini milik semua orang Merangin," tegasnya.

Syukur juga mengungkapkan keinginannya untuk berbuat lebih banyak untuk Merangin, sesuatu yang menurutnya sulit dilakukan selama 15 tahun menjabat sebagai anggota DPD. "Jadi anggota DPD itu enak, tapi tanda tangan saya tidak berharga untuk menentukan arah pembangunan di Merangin. Jadi bupati, tanda tangan saya bisa membawa perubahan. Itu yang saya ingin lakukan," ungkap Syukur.

"Beri saya kesempatan untuk berbuat lebih banyak bagi negeri ini. Dengan jaringan yang saya punya selama di DPD, saya yakin bisa membawa dana APBN ke Merangin untuk mempercepat pembangunan," tutup Syukur dengan penuh keyakinan.

Pertemuan sore itu bukan hanya menjadi ajang untuk mendekatkan calon kepada masyarakat, tetapi juga menjadi simbol kuat bahwa masyarakat Tabir Raya dan Merangin pada umumnya siap mendukung pemimpin yang membawa perubahan nyata, tanpa terjebak pada isu SARA atau primordialisme sempit.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.