MUARATEBO – Ratusan hektare lahan sawah di Desa Punti Kalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, terendam banjir akibat luapan Sungai Batanghari, Minggu (9/3/2025). Petani yang baru saja menanam padi dua bulan lalu kini menghadapi ancaman gagal panen.
Sejumlah petani bahkan terpaksa melakukan panen lebih awal untuk menyelamatkan hasil tanam yang masih bisa dipanen sebelum air semakin tinggi.
Menurut Ibnu Hajar, seorang petani setempat, banjir ini sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Dirinya mengungkapkan bahwa lebih dari 100 hektare sawah yang seharusnya siap panen dalam dua minggu ke depan kini terendam air.
"Sekitar dua minggu lagi kami seharusnya panen, tapi sekarang sawah kami sudah terendam," keluhnya.
Para petani berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, mengingat banjir ini telah merusak tanaman mereka dan menyebabkan kerugian besar.
Menanggapi kondisi ini, Bupati Tebo Agus Rubianto bersama Wakil Bupati Nazar Efendi turun langsung ke lokasi untuk melihat dampak banjir terhadap persawahan warga.
Bupati memastikan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Tebo akan segera mendata sawah yang mengalami gagal panen.
"Kami akan tanyakan ke Dinas Pertanian apakah sawah yang terdampak ini sudah masuk dalam program asuransi pertanian atau belum," ujar Bupati Agus Rubianto.
Selain itu, ia memastikan bahwa setelah banjir surut, pemerintah akan menyalurkan benih padi gratis bagi petani yang terdampak agar mereka bisa segera menanam kembali.
"Kami akan menyalurkan benih padi secepatnya agar para petani bisa segera menanam kembali setelah air surut," tambahnya.
Banjir ini tidak hanya merendam sawah, tetapi juga menyebabkan ratusan warga mengungsi ke dataran tinggi. Pemerintah Kabupaten Tebo kini terus berupaya melakukan mitigasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.(*)
Add new comment