Jambi – Universitas Jambi (Unja) secara resmi memperluas jaringan kerjasama internasionalnya dengan menjalin kolaborasi strategis bersama CIRAD (Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement), sebuah pusat penelitian pertanian terkemuka berbasis di Prancis. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan keilmuan mahasiswa dan dosen Unja, khususnya di bidang pertanian, serta mendukung peningkatan kualitas layanan tridharma perguruan tinggi.
Rektor Unja, Helmi, menyatakan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah signifikan dalam mewujudkan visi Unja sebagai universitas berorientasi kewirausahaan dengan kelas dunia. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian di Universitas Jambi. Kerja sama dengan CIRAD diharapkan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan keilmuan di bidang pertanian yang berkelanjutan,” ujar Helmi, Rabu (09/10/2024).
Sebagai bagian dari komitmen kerja sama ini, tim manajemen Unja telah melakukan kunjungan ke Prancis untuk bertemu langsung dengan pihak CIRAD. Pertemuan tersebut bertujuan tidak hanya memperkuat hubungan yang sudah terjalin, tetapi juga untuk menjajaki peluang baru dalam pengembangan penelitian dan inovasi di bidang pertanian. Selain dengan CIRAD, Unja juga menjalin kerja sama dengan The French Institute of Agriculture, Food and Environments (Institut Agro), yang semakin memperkuat dimensi internasional dari program-program pendidikan di Unja.
Helmi menambahkan bahwa kerja sama dengan CIRAD telah dimulai sejak 2020 dan akan terus berlanjut hingga 2023, dengan fokus penelitian pada Produk Minyak Sawit Tertrace, proyek yang didanai oleh L’Oreal Paris. Penelitian ini dijadwalkan berlangsung selama lima tahun (2024-2028) di Jambi, dengan tujuan memberikan wawasan baru dalam praktik pertanian berkelanjutan yang relevan di kawasan Asia Tenggara.
Dekan Fakultas Pertanian Unja, Bambang Irawan, mengungkapkan bahwa pada awal Oktober 2024, pihaknya telah melakukan pembahasan intensif terkait kerja sama internasional, dengan melibatkan koordinator kerja sama internasional untuk wilayah Asia Tenggara dari Institut Agro serta Direktur proyek UMR ABsys CIRAD. Salah satu hasil dari pembahasan tersebut adalah kesepakatan untuk mengembangkan program Erasmus Mobility, yang bertujuan memfasilitasi mobilitas mahasiswa dan dosen dari kedua perguruan tinggi.
“Kerja sama ini akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen Unja untuk melakukan pertukaran akademik, memperluas wawasan internasional mereka, dan berkontribusi dalam proyek-proyek penelitian di berbagai bidang pertanian,” ujar Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa nota kesepahaman (MoU) sedang dalam proses penyusunan, yang akan menjadi dasar bagi implementasi kerja sama yang lebih terstruktur dan intensif. "Dengan adanya MoU ini, kami berharap program-program kolaboratif yang bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen dapat berjalan lebih mudah dan terkoordinasi dengan baik," tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan dalam memperkuat kerja sama internasional, Universitas Jambi juga akan menjadi anggota penuh konsorsium SALSA (Sustainable Agricultural Landscape in South East Asia). Konsorsium ini fokus pada pengembangan praktik pertanian berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara, sebuah inisiatif penting yang memungkinkan Unja terlibat dalam jaringan penelitian internasional dan memberikan kontribusi nyata terhadap isu-isu pertanian global.
Dengan keanggotaan dalam konsorsium ini, Unja berpeluang untuk meningkatkan akses terhadap proyek-proyek penelitian internasional yang relevan dengan perkembangan ilmu pertanian kontemporer, serta memperkuat jaringan kolaborasi akademik di Asia Tenggara.
Kolaborasi dengan CIRAD dan berbagai mitra internasional lainnya diharapkan dapat mempercepat pengembangan keilmuan di Unja, khususnya dalam hal inovasi di bidang pertanian berkelanjutan. Ini sejalan dengan misi Unja untuk menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia unggul, dengan keterampilan dan pengetahuan yang dapat berkontribusi pada pengembangan sektor pertanian di Indonesia dan dunia.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Unja, tetapi juga berdampak positif terhadap pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia, terutama di Jambi,” tutup Helmi.
Kolaborasi internasional ini menjadi langkah nyata Unja dalam menghadirkan inovasi, riset, dan peningkatan kualitas pendidikan yang sejalan dengan perkembangan global, memberikan kesempatan lebih besar bagi dosen dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proyek-proyek besar di dunia pertanian.(*)
Add new comment