BPBD Sarolangun Catat 200 Hektare Karhutla Sepanjang 2024, Fokus Beralih ke Bencana Hidrometeorologi

WIB
IST

SAROLANGUN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun mencatat adanya 200 hektare kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan, terdapat 362 titik panas (hotspot) yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Sarolangun, Pauh, Singkut, dan Mandiangin.

Kabid Logistik BPBD Sarolangun, Yen Aswadi, menjelaskan bahwa laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan adanya enam titik panas utama di wilayah tersebut.

“Laporan dari BMKG menunjukkan lebih kurang enam hotspot yang terdeteksi di Kecamatan Sarolangun, Pauh, Singkut, dan Mandiangin, dengan total luas lahan terdampak mencapai 200 hektare,” ungkap Yen Aswadi pada Selasa (12/12/2024).

Yen Aswadi juga mengonfirmasi bahwa status Karhutla di Kabupaten Sarolangun telah resmi dicabut oleh pemerintah daerah sejak 18 November 2024, setelah intensitas kebakaran mulai menurun seiring memasuki musim penghujan.

“Kami sudah melaksanakan rapat bersama stakeholder terkait untuk membahas transisi dari penanganan Karhutla ke bencana hidrometeorologi, mengingat saat ini wilayah kita sudah memasuki musim hujan,” tambahnya.

Dengan musim penghujan yang diperkirakan memuncak pada Januari hingga Februari 2025, BPBD Sarolangun kini mengalihkan perhatian untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

“Ke depan, kami akan lebih memfokuskan langkah pada penanganan dan mitigasi bencana hidrometeorologi. Untuk Karhutla, fokus kami sudah mulai menurun karena kondisi cuaca yang tidak lagi mendukung terjadinya kebakaran lahan,” jelas Yen.

Dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, BPBD Sarolangun akan berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mempersiapkan langkah mitigasi, termasuk pemantauan wilayah rawan bencana, penyediaan logistik, dan sosialisasi kepada masyarakat.

Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada awal tahun mendatang.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.