JAMBI – Ketidakhadiran Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir, dalam panggilan pemeriksaan kasus pembakaran dan pengrusakan lima TPS di Pilkada serentak 2024, menimbulkan tanda tanya besar di tengah publik. Ketika penyidik Polda Jambi menunggu klarifikasi penting terkait dugaan keterlibatan orang-orang dekatnya, Ahmadi Zubir justru mengajukan penjadwalan ulang dengan alasan kesibukan.
“Yang bersangkutan melalui keluarganya mengirimkan surat tidak bisa hadir dengan alasan ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan,” ungkap Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira.
Ahmadi Zubir dijadwalkan kembali diperiksa pada 3 Januari 2025. Penyidik telah memperingatkan bahwa ketidakhadiran tanpa alasan jelas pada panggilan berikutnya akan memicu langkah hukum lebih tegas.
Kasus pembakaran TPS di Sungai Penuh merupakan salah satu insiden paling mencolok dalam Pilkada serentak 2024. Dari total 13 tersangka yang sudah ditahan, beberapa di antaranya diduga memiliki hubungan dekat dengan Walikota.
“Kasus ini melibatkan pembakaran TPS 2 di Desa Renah Kayu Embun, Kecamatan Kumun Debai, dengan pelaku utama HH. Para tersangka lainnya, termasuk JH, DK, ED, dan PH, telah ditahan,” ujar Andri.
Yang semakin mencurigakan adalah upaya pelarian tiga tersangka lainnya menggunakan kendaraan dinas milik Kominfo Kota Sungai Penuh. Mobil Mitsubishi Triton dengan plat nomor palsu itu berhasil diamankan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
“Penggunaan mobil dinas menunjukkan indikasi kuat keterlibatan pihak-pihak yang memiliki akses khusus dalam lingkup pemerintahan,” tambah Andri.
Absennya Ahmadi dalam jadwal pemeriksaan memunculkan berbagai spekulasi. Sebagai kepala daerah, ia seharusnya memberikan klarifikasi langsung demi mempercepat penyelesaian kasus yang sudah menjadi sorotan publik.
Polda Jambi harus bekerja ekstra untuk memastikan proses hukum berjalan tanpa intervensi. Penanganan kasus ini dinilai akan menjadi tolok ukur kredibilitas kepolisian dalam menangani kasus yang melibatkan pejabat publik.
“Kami akan terus bekerja sesuai prosedur. Pemeriksaan ini penting untuk mendapatkan klarifikasi dari yang bersangkutan,” tegas Andri.(*)
Add new comment