Pagi di akhir Maret 2025 terasa berbeda bagi Sukisno dan kawan-kawannya dari Kelompok Tani Suka Bersatu. Matahari baru saja menyapu embun di daun jagung ketika wajah-wajah mereka mulai merekah oleh senyum lega dan haru. Di depan mereka, terbentang hasil kerja keras selama berbulan-bulan: lima ton jagung manis segar dan satu setengah ton tomat merah ranum siap panen.
Kelompok tani itu kompak mengenakan kaos lengan panjang berwarna kuning mencolok, seperti warna jagung yang matang sempurna. Di dada kanan baju mereka terpampang tulisan "Suka Bersatu," sementara logo Pertamina EP terlihat jelas di dada kiri. Mereka sempat berpose dengan penuh kebanggaan sambil mengangkat tinggi-tinggi jagung segar yang baru saja dipanen dengan kedua tangan, sebuah momen penuh kemenangan yang diabadikan kamera.
Kegembiraan itu bukan hanya milik Sukisno dan anggota kelompok tani. Di tengah-tengah mereka, Zainudin, Pjs Manajer Pertamina EP Jambi, tak kalah bangganya. Hari itu, Selasa 25 Maret, mereka memanen bersama sebagai puncak perjalanan panjang dari sebuah program bertajuk Pertanian Terpadu yang digagas Pertamina EP sejak 2020 di Kabupaten Muaro Jambi.
"Kami turut senang, ini bukti nyata bahwa program kami benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat," ujar Zainudin sambil menatap ladang hijau yang mulai menguning.
Kelompok Tani Suka Bersatu memang bukan kelompok tani biasa. Dengan dukungan penuh dari Pertamina EP Jambi, mereka menggarap lahan seluas 1,5 hektar yang sebelumnya hanya lahan tidur. Berkat ketekunan dan pelatihan intensif yang diberikan perusahaan, mereka kini mahir dalam segala aspek pertanian. Mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik pengolahan tanah yang tepat, cara menghadapi serangan hama, hingga strategi pemasaran produk pasca panen.
Tak hanya itu, perjalanan kelompok ini pun tak instan. Mereka bergelut dengan berbagai tanaman, dari kacang tanah, cabe merah, cabe hijau hingga aneka sayuran lainnya. Pengalaman itu menempa mereka menjadi petani tangguh yang piawai membaca musim dan tren pasar. Sehingga setiap panen mereka selalu menghasilkan nilai ekonomi tinggi.
"Dulu kami ragu bisa seperti ini, tapi sekarang kami sangat percaya diri," ucap Sukisno dengan suara penuh optimisme.
Baginya, pendampingan Pertamina EP Jambi telah membawa perubahan besar dalam hidup mereka. Modal berupa bibit, alat, serta ilmu pengetahuan yang diberikan adalah sesuatu yang lebih berharga dibanding uang tunai sekalipun.
Kesuksesan panen kali ini tak hanya membawa keuntungan finansial semata. Dampaknya jauh lebih luas. Jagung dan tomat hasil panen langsung disalurkan ke pasar-pasar induk seperti Angso Duo dan Talang Gulo. Hal ini memastikan bahwa pasokan bahan pangan aman dan terkendali untuk warga Muaro Jambi.
Atas prestasi ini pula, kepercayaan bertambah besar. Kelompok Tani Suka Bersatu kini mendapatkan tambahan lahan 4,5 hektar untuk tanam berikutnya. Lahan milik pengembang yang selama ini terlantar itu nantinya akan ditanami jagung pipil, jenis komoditas yang menjanjikan prospek ekonomi cerah.
Di tengah inflasi bahan pangan yang pernah mengguncang Muaro Jambi pada 2023, kelompok tani ini telah menjadi salah satu benteng ketahanan pangan yang tangguh. Saat itu, mereka turut berjibaku mengendalikan inflasi dengan menanam cabe dan bawang, komoditas yang sensitif terhadap fluktuasi harga.
Kini, setelah hampir lima tahun dibina, Kelompok Tani Suka Bersatu telah berdiri tegak di kaki sendiri. Pertamina EP Jambi perlahan-lahan melepas pendampingan, memberikan kesempatan bagi kelompok wanita tani berikutnya untuk menerima manfaat serupa.
Matahari makin meninggi, ladang kembali sibuk dengan aktivitas. Sukisno menatap ke langit, yakin bahwa keberhasilan panen ini bukanlah akhir, melainkan awal dari cerita baru yang lebih gemilang bagi mereka.(*)
Add new comment