Langit sore yang memantul di permukaan Sungai Batanghari tiba-tiba menjadi saksi kegembiraan warga Desa Olak, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari. Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan momen langka ketika warga desa berhasil menjaring seekor ikan pari raksasa seberat 39 kilogram dari sungai legendaris ini.
Kabar tersebut mengundang perhatian luas, tak hanya di dunia maya, tetapi juga masyarakat sekitar yang penasaran dengan fenomena ini. Peristiwa yang jarang terjadi ini menjadi pembicaraan hangat, mencuri perhatian di tengah aktivitas keseharian desa.
Menurut salah satu warga, ikan pari tersebut terjerat saat mereka menjala ikan seperti biasa di Sungai Batanghari. "Kami tidak menyangka dapat ikan sebesar ini. Beratnya sekitar 39 kilogram," ujar seorang warga dengan nada antusias.
Keberadaan ikan pari di sungai air tawar seperti Batanghari memang bukan hal yang mustahil, meski jarang ditemui. Jenis ikan pari sungai atau freshwater stingray diketahui hidup di perairan air tawar besar, seperti Sungai Batanghari. Namun, perubahan ekosistem, seperti kerusakan habitat dan tekanan dari aktivitas manusia, membuat penampakan mereka semakin jarang.
Meski menjadi momen spesial bagi warga, ikan pari ini tidak lama tinggal di desa. Warga yang menangkapnya memutuskan untuk menjualnya. "Kalau sekarang ikannya sudah dijual," kata warga tersebut tanpa menyebutkan tujuan pembeliannya.
Penjualan ikan pari seperti ini biasanya dilakukan untuk konsumsi atau koleksi, tergantung pada permintaan. Namun, tak sedikit pula ikan pari yang diolah untuk keperluan kuliner khas setempat, meski hal ini jarang terjadi mengingat status ikan ini yang kian langka.
Penemuan ikan pari di Sungai Batanghari ini menyoroti pentingnya keberlanjutan ekosistem sungai. Sebagai salah satu sungai terbesar di Sumatra, Batanghari menjadi rumah bagi berbagai spesies unik, termasuk ikan pari air tawar. Namun, aktivitas manusia seperti penangkapan ikan yang berlebihan, pencemaran, dan kerusakan lingkungan sungai telah mengancam populasi spesies ini.
Kemunculan ikan pari ini juga bisa menjadi sinyal bahwa sungai masih mampu mendukung kehidupan spesies besar, meski mungkin di titik kritis. Para ahli menyarankan agar fenomena seperti ini dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem perairan.
Bagi warga Desa Olak, ikan pari tersebut adalah berkah yang tak disangka-sangka. Namun, di balik momen viral ini, ada pertanyaan besar yang perlu dijawab: bagaimana nasib ekosistem Sungai Batanghari di masa depan? Akankah fenomena ini menjadi cerita langka yang tak terulang lagi, atau justru awal dari kesadaran kolektif untuk melindungi sungai yang menjadi urat nadi kehidupan mereka?
Add new comment