Harga Cabai di Pasar Tebo Meroket, Disperindag: Pasokan Minim, Permintaan Tetap Tinggi

WIB
IST

MUARATEBO – Harga bahan pokok di Kabupaten Tebo mengalami kenaikan signifikan, terutama cabai merah dan cabai rawit. Pemantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Diskoperindag) Tebo mengungkap bahwa lonjakan harga ini terjadi akibat faktor cuaca yang kurang mendukung dan berkurangnya pasokan dari pemasok utama.

Kepala Bidang Pasar Diskoperindag Tebo, Edy Sofyan, mengonfirmasi bahwa kenaikan harga cabai sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

"Ya, ada kenaikan harga, terutama untuk cabai merah dan cabai rawit. Hal ini terjadi karena panen di sejumlah daerah pemasok terganggu akibat cuaca buruk, sementara permintaan tetap tinggi," ujar Edy pada Rabu (5/2/2025).

Saat ini, harga cabai merah di pasar Tebo telah mencapai Rp 60 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini membuat pedagang dan konsumen di pasar harus menyesuaikan kondisi ekonomi mereka.

Edy menjelaskan bahwa pedagang di Kabupaten Tebo masih sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah, seperti Provinsi Sumatera Barat dan wilayah Curup, Bengkulu.

"Pemasok cabai dan bawang yang masuk ke pasar Tebo umumnya berasal dari Padang dan Curup. Jika ada gangguan panen di daerah tersebut, otomatis harga di sini ikut naik," jelasnya.

Selain cabai, harga beberapa kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan meskipun dalam angka yang lebih kecil. Diskoperindag terus melakukan pemantauan untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap tersedia dan harga tidak mengalami lonjakan lebih tinggi.

Menurut Edy, salah satu penyebab utama kenaikan harga ini adalah cuaca buruk yang terjadi di daerah pemasok. Curah hujan yang tinggi dan kondisi lahan yang kurang baik berdampak pada hasil panen cabai dan bawang, menyebabkan pasokan ke pasar-pasar di Tebo ikut terganggu.

Sementara itu, pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar atau panic buying, agar harga tetap terkendali.

"Kami terus memantau kondisi pasar dan berharap harga bisa kembali stabil dalam beberapa pekan ke depan," pungkas Edy.

Pemerintah Kabupaten Tebo juga mendorong petani lokal untuk meningkatkan produksi pertanian guna mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network