Batanghari – Memasuki musim penghujan, ancaman bencana alam di Kabupaten Batanghari semakin nyata. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari memperingatkan masyarakat untuk tidak menganggap enteng potensi bahaya, terutama angin puting beliung dan banjir yang kini menghantui beberapa wilayah.
Kabid Pengelolaan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Batanghari, Anuwar, menegaskan bahwa insiden beberapa waktu lalu, di mana angin puting beliung menerjang 80 bangunan, seharusnya menjadi peringatan keras bagi masyarakat. "Kami sudah turun ke lokasi kejadian. Banyak pohon besar di sekitar bangunan, dan ini memperbesar risiko kerusakan. Kami langsung menghimbau kepada pimpinan pondok pesantren dan masyarakat untuk menebang pohon-pohon besar yang berisiko," tegas Anuwar, Sabtu (29/9).
Anuwar tidak hanya menyoroti kerusakan fisik, tapi juga menekankan bahwa peralihan musim ini membawa risiko bencana yang lebih serius. "Angin puting beliung ini hanya salah satu contoh. Dalam kondisi cuaca ekstrem, kami memperingatkan masyarakat di sekitar Sungai Batanghari agar lebih waspada. Aktivitas di tepi sungai harus dikurangi, terutama saat hujan deras," lanjutnya.
Peringatan ini bukan tanpa alasan. Seiring meningkatnya intensitas hujan, risiko banjir di sepanjang bantaran Sungai Batanghari semakin besar. BPBD menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dari seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana.
“Bencana bisa datang kapan saja. Kami tidak ingin masyarakat hanya waspada setelah bencana terjadi. Penting bagi semua pihak untuk segera bertindak, bukan hanya menunggu peringatan,” pungkas Anuwar.
Dengan meningkatnya ancaman bencana di musim penghujan, BPBD Batanghari terus mengingatkan warga agar lebih serius dalam menjaga keamanan diri dan keluarga, serta segera melaporkan potensi bahaya yang terlihat di sekitar mereka.(*)
Add new comment