KERINCI — Menjelang pergantian tahun 2025, Gunung Kerinci, yang terletak di Kecamatan Kayu Aro, masih menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, dengan meningkatnya aktivitas kegempaan, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) mengimbau para pendaki untuk mematuhi larangan mendekati radius 3 kilometer dari kawah gunung.
Menurut David, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Kerinci BBTNKS, jalur pendakian Gunung Kerinci melalui R10 maupun Solok Selatan tetap dibuka untuk umum. Namun, larangan ketat diberlakukan untuk radius 3 kilometer dari kawah, sesuai rekomendasi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Para pendaki dan pengunjung harus menjaga jarak aman, yakni tidak berada dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Api Kerinci," tegas David.
Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas kegempaan Gunung Kerinci menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan analisis Badan Geologi Kementerian ESDM, tercatat lebih dari 1.884 gempa yang terjadi, dengan potensi erupsi tiba-tiba.
Kondisi ini menuntut kewaspadaan tinggi, terutama karena jumlah pendaki yang mendekati pergantian tahun diperkirakan terus meningkat. Hingga saat ini, rata-rata 50 hingga 60 orang mendaki Gunung Kerinci setiap harinya, dan jumlah ini diprediksi melonjak mulai 25 Desember hingga malam pergantian tahun.
Untuk memastikan keselamatan pengunjung, petugas BBTNKS telah memasang rambu-rambu dan spanduk peringatan di berbagai titik pendakian. Himbauan ini juga diperkuat dengan informasi langsung dari petugas di lapangan.
"Jika ada pengunjung yang nekat berada di dalam radius 3 kilometer, mereka akan di-blacklist atau dilarang melakukan pendakian kembali," tegas David.
BBTNKS mengingatkan bahwa larangan ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga demi keselamatan jiwa para pendaki. "Pendaki harus memahami bahwa aktivitas gunung api bisa berubah sewaktu-waktu, dan jarak aman ini adalah upaya terbaik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Meskipun ada pembatasan, Gunung Kerinci tetap menjadi destinasi populer, terutama bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan alam di malam pergantian tahun. Namun, meningkatnya aktivitas kegempaan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk tetap waspada.(*)
Add new comment