Provinsi Jambi mencatatkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan pada Maret 2024. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, angka kemiskinan menurun hingga 15.260 jiwa. Persentase penduduk miskin turun dari 7,10 persen pada tahun lalu menjadi 6,62 persen pada tahun ini. Jumlah penduduk miskin berkurang dari 280.680 orang menjadi 265.420 orang.
Agus Sudibyo, Kepala BPS Provinsi Jambi, mengungkapkan bahwa penurunan ini merupakan yang terbesar dalam satu dekade terakhir. "Untuk tahun 2024 ini menurunnya cukup signifikan, kita turun hampir 0,48 persen dibandingkan Maret 2023. Kita turun dari 280 ribu ke 265 ribu atau turun 15 ribu orang. Ini penurunan terbesar sepanjang 10 tahun terakhir, ini baru kejadian kita," ujar Agus.
Menurut Agus, penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah gencarnya program bantuan pemerintah kepada masyarakat miskin di awal tahun 2024. Program bantuan ini berdampak besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Faktor penyebabnya karena di awal tahun itu sempat ada bantuan. Bantuan itu sangat berdampak terhadap pengurangan beban pengeluaran. Jadi orang-orang yang memang pendapatannya tidak nambah, dia akan dikurangi dengan bantuan-bantuan seperti itu. Karena bantuan itu akan meningkatkan konsumsi rumah tangga, nah pada saat konsumsi rumah tangganya meningkat, maka orang itu berpotensi naik di atas garis kemiskinan," papar Agus.
Penurunan angka kemiskinan ini didominasi oleh wilayah perkotaan. Pada tahun 2023, persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 10,19 persen, kini menurun menjadi 9,50 persen. Jumlah penduduk miskin di perkotaan berkurang dari 125.300 orang menjadi 118.390 orang. Sedangkan di wilayah pedesaan, terjadi penurunan sebanyak 8.360 orang, dari 155.390 orang menjadi 147.030 orang.
Program bantuan yang digulirkan pemerintah terbukti efektif dalam mengurangi angka kemiskinan di Jambi. Bantuan tersebut membantu meningkatkan konsumsi rumah tangga yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.
Agus menambahkan bahwa upaya pemerintah dalam memberikan bantuan harus terus ditingkatkan dan diawasi agar tepat sasaran.
"Pemerintah harus memastikan bantuan ini benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Pengawasan ketat diperlukan agar tidak ada penyalahgunaan bantuan," tegasnya.
Penurunan angka kemiskinan ini memberikan harapan baru bagi masyarakat Jambi. Namun, tantangan untuk terus menurunkan angka kemiskinan masih ada. Pemerintah perlu terus bekerja keras dan memastikan program-program yang ada berjalan dengan baik.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat terus bersinergi untuk menciptakan program-program yang efektif dalam mengentaskan kemiskinan. Penurunan angka kemiskinan bukan hanya angka statistik, tetapi juga mencerminkan peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang baik, penurunan angka kemiskinan dapat dicapai. Diharapkan, tren positif ini dapat terus berlanjut sehingga lebih banyak lagi masyarakat Jambi yang dapat keluar dari jerat kemiskinan dan menikmati hidup yang lebih sejahtera.
Penurunan angka kemiskinan yang signifikan ini adalah hasil kerja keras bersama. Pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait harus terus berkolaborasi untuk memastikan bahwa semua masyarakat Jambi dapat merasakan manfaat dari program-program yang ada. Ke depan, semoga angka kemiskinan terus menurun dan Jambi menjadi provinsi yang lebih makmur dan sejahtera.(*)
Add new comment