Jumat itu, hujan deras menderai tanpa henti di Kabupaten Kerinci. Langit yang gelap sejak pagi menyisakan jejak bencana di objek wisata Air Terjun Telun Berasap, Kayu Aro. Hujan deras dan angin kencang menggoyahkan tanah dan pepohonan. Longsor menerjang area di dekat air terjun, sementara pohon besar tumbang, menimpa pondok yang biasa menjadi tempat wisatawan menikmati panorama alam.
Kepala UPTD Dinas Pariwisata Kayu Aro, Usman, yang berada di lokasi kejadian, menyampaikan suasana muram yang menyelimuti kawasan wisata andalan Kerinci itu.
“Kejadiannya sekitar pukul 11 siang. Hujan tak berhenti dari pagi, disertai angin kencang. Akibatnya, tanah longsor dan pohon tumbang merusak fasilitas utama di lokasi,” ujar Usman, Sabtu (19/1).
Pondok yang biasanya menjadi tempat wisatawan mengabadikan keindahan air terjun kini hancur. Atap dan tiangnya remuk diterjang batang pohon besar. Genangan air dan lumpur menambah suasana muram di kawasan wisata yang biasanya riuh oleh tawa pengunjung.
Usman tidak tinggal diam. Bersama timnya, ia segera mengumumkan penutupan sementara Air Terjun Telun Berasap. Sebuah langkah yang dianggap perlu untuk menjaga keselamatan pengunjung.
“Untuk sementara, kawasan ini kami tutup. Mulai besok, tim kebersihan akan bekerja membersihkan puing-puing dan memeriksa keamanan lokasi,” katanya.
Air Terjun Telun Berasap, yang terletak di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, adalah permata wisata alam yang memikat. Airnya yang deras dan berkabut menciptakan suasana mistis yang menarik ribuan wisatawan setiap tahun. Namun, keindahan itu kini terhenti oleh reruntuhan tanah dan dahan pohon yang berserakan.
Meski suasana duka menyelimuti, Usman dan timnya tetap optimis. Mereka telah menyusun rencana pemulihan. Fokus utama adalah memperbaiki pondok yang rusak dan memastikan kawasan kembali aman untuk wisatawan. “Kami harap, dalam beberapa hari ke depan, Telun Berasap dapat kembali menyambut pengunjung,” ujarnya.
Namun, langkah pemulihan ini tidak hanya berbicara tentang perbaikan fisik. Di balik kerusakan itu, Telun Berasap mengingatkan manusia akan rapuhnya keindahan alam di tengah cuaca ekstrem yang semakin sering melanda. Bencana ini menjadi pengingat bahwa menjaga dan melindungi alam adalah tugas bersama.
Bagi masyarakat Kerinci, Air Terjun Telun Berasap bukan sekadar destinasi wisata, melainkan simbol kebanggaan. Di tengah suasana kelabu, semangat untuk memulihkan Telun Berasap tetap berkobar. Usman menyuarakan keyakinan itu dengan nada penuh harap. “Kita akan bangkit kembali, dan Telun Berasap akan terus menjadi kebanggaan kita semua,” tutupnya.(*)
Add new comment