JAMBI – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya yang berada di lingkungan perkebunan. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang menyasar berbagai sektor, termasuk ekonomi dan sosial.
Pada Rabu (5/2/2025), PTPN IV PalmCo secara resmi menyerahkan bantuan alat dan bahan pertanian kepada KUD Dwi Jaya di Desa Tanjung Sari, Bahar Selatan, Muaro Jambi. Penyerahan bantuan ini bertepatan dengan peluncuran Program Tanam Padi PT Perkebunan Nusantara (TAMPAN), sebuah inisiatif yang memungkinkan petani sawit untuk menanam padi secara tumpang sari (intercropping) di sela-sela tanaman sawit muda.
Program TAMPAN bertujuan untuk mengoptimalkan lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan memanfaatkan metode intercropping, yaitu menanam padi gogo di sela-sela tanaman sawit muda. Dengan sistem ini, petani tetap bisa mendapatkan penghasilan tambahan sambil menunggu sawit memasuki masa produktif.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan bahwa program ini berhasil diterapkan di beberapa daerah lain, termasuk di Riau, dan menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan.
"Ini adalah penanaman perdana program TAMPAN di KUD Dwi Jaya dengan luas total 140,62 hektare, dan pada tahap awal kita mulai di area 5 hektare," ujar Jatmiko saat acara tanam perdana padi gogo di Muaro Jambi.
Dari pengalaman sebelumnya, intercropping padi dengan sawit muda mampu menghasilkan sekitar 20 ton gabah kering per tahun sebelum sawit mulai berbuah. Dengan demikian, petani yang menerapkan program ini berpotensi mendapatkan tiga kali panen dalam satu tahun.
"Insya Allah, selain memperkuat ketahanan pangan nasional, program ini juga memberi tambahan penghasilan bagi petani. Kita akan terus mendampingi agar padi dan sawit bisa tumbuh subur bersama, seperti yang sudah kita laksanakan di Siak, Riau," tambahnya.
Bantuan yang diberikan oleh PTPN IV PalmCo diterima langsung oleh Ketua KUD Dwi Jaya, Abu Tholib, yang menyambut positif perhatian PTPN terhadap kesejahteraan petani.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PTPN yang selalu mendampingi petani. Tidak hanya diberikan bimbingan tentang program TAMPAN, tetapi juga bantuan alat dan bahan pertanian yang sangat kami butuhkan. Semoga ini bisa menjawab kegundahan para petani selama masa tunggu sawit yang belum panen," kata Abu Tholib.
Program ini dianggap sebagai solusi inovatif bagi petani yang selama ini kesulitan memperoleh penghasilan di sela-sela masa tanam sawit. Dengan menanam padi gogo, petani kini memiliki sumber pemasukan lain tanpa harus bergantung sepenuhnya pada hasil sawit.
Untuk memastikan keberhasilan program ini, PTPN IV PalmCo menjalin kolaborasi strategis dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, serta Institut Pertanian Bogor (IPB University). Kolaborasi ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan program dan memastikan teknologi pertanian yang diterapkan sesuai dengan kondisi geografis daerah.
Selain itu, PTPN IV PalmCo juga telah mengalokasikan Rp 7,4 miliar pada tahun 2024 untuk berbagai program TJSL yang mencakup bidang sosial, pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan keagamaan. Pendampingan bagi petani juga menjadi prioritas utama agar program ini berjalan dengan baik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang terus mendukung program PTPN IV PalmCo," ujar Khayamuddin Panjaitan, Region Head PTPN IV Regional 4.
Keberhasilan pilot project TAMPAN di Muaro Jambi menjadi harapan besar bagi PTPN IV PalmCo agar program ini dapat diperluas ke lebih banyak wilayah di Indonesia. Dengan adanya intercropping padi di lahan sawit muda, petani bisa mendapatkan keuntungan ganda: produksi sawit tetap berjalan, sementara panen padi menjadi tambahan penghasilan.
Jika program ini terus dikembangkan, maka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung produksi pangan dalam negeri.
"Kami optimis program ini akan memberikan manfaat besar bagi petani, dan kami berharap dukungan semua pihak agar program ini terus berkembang," pungkas Jatmiko Santosa.
Program TAMPAN yang diluncurkan oleh PTPN IV PalmCo membawa angin segar bagi petani sawit di Muaro Jambi, terutama bagi mereka yang masih dalam masa tunggu panen sawit. Dengan sistem intercropping padi, petani dapat menikmati penghasilan tambahan tiga kali dalam setahun, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dukungan pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga terkait semakin memperkuat kesuksesan program ini, yang diharapkan dapat diperluas ke daerah-daerah lain di Indonesia.
Jika berhasil, program ini bisa menjadi model percontohan nasional dalam mengoptimalkan lahan sawit muda untuk produksi pangan, sehingga Indonesia semakin mandiri dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan petani meningkat secara berkelanjutan. *
Comments
maju petani indonesia
semoga petai di indonesia semakin maju dan teknologinya makin berkembang agar bisa bersain dengan negara-negara lainnya.
Menag Dorong Integrasi Ekoteologi dan Pelestarian Alam dalam Kurikulum Pendidikan Agama
Add new comment