Polemik antara Desa Langling dan PT Kresna Duta Agroindo (PT KDA) kembali menjadi sorotan publik. Masalah ini tidak hanya berkaitan dengan CSR dan limbah, tetapi juga berbagai isu lainnya yang tengah diangkat oleh pihak DPRD Merangin.
Helmi, anggota DPRD Merangin yang mewakili wilayah Pamenang, menyatakan bahwa perusahaan besar seperti PT KDA kurang transparan dalam berbagai hal. “Perusahaan ini ada di Desa Langling masuk Kecamatan Bangko, dan ada di Desa Jelatang, masuk ke Pamenang,” ujarnya.
Salah satu isu yang diangkat Helmi adalah terkait dengan rekrutmen tenaga kerja yang tidak transparan. Menurutnya, perusahaan tidak pernah mengumumkan penerimaan tenaga kerja secara terbuka kepada publik atau kepadanya. “Tak ada pengumuman, tau-tau ada penerimaan. Ada tenaga kerja baru,” sindirnya. Ia menegaskan bahwa PT KDA seharusnya memprioritaskan warga setempat dalam perekrutan tenaga kerja.
Selain itu, Helmi juga mempertanyakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT KDA. “Kemudian soal dana CSR. Kemana pergi dana CSR itu?” katanya. Meski hingga saat ini belum ada warga yang secara langsung mempertanyakan dana CSR, Helmi merasa bahwa hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut.
“Nanti kita tanyakan ke masyarakat atau desa. Apakah ada. Kalau tidak ada, DPRD wajib memanggil perusahaan, mempertanyakan hal itu,” katanya. Ketua DPRD Merangin, Herman Efendi, sebelumnya menyatakan akan mengadakan rapat lintas komisi terkait laporan Desa Langling. Namun, hingga pekan ini, rapat tersebut belum digelar.
Warga Desa Langling telah menyatakan protes terkait ketidakjelasan dana CSR yang diklaim tidak diberikan sejak 2008 hingga 2021, serta pada 2023 dan 2024. Protes ini menyebutkan bahwa dana CSR PT KDA yang diperkirakan mencapai Rp 7,4 miliar belum disalurkan. Masalah ini juga telah dilaporkan ke kementerian terkait, Ombudsman, dan Pemkab Merangin.
Dugaan penyalahgunaan dana CSR ini menyeret tiga nama sebagai terlapor, yaitu Azizul Manajer Koperasi, Bobby Ketua Koperasi Tiga Serumpun Pelar, serta RC Jambi 1, Defry. Hingga saat ini, Ibnu Satria, Humas PT KDA, belum memberikan jawaban saat dihubungi media.(*)
Sumber: dinamikajambi.com
Add new comment