Oleh :
Ahmad Inung
Cinta atau hubb adalah salah satu istilah penting dalam dunia tasawuf. Rabiatul Adawiyyah, misalnya, adalah salah satu tokoh sufi yang menjadi icon dari tasawuf yang didorong oleh rasa kasmaran kepada Allah. Salah satu puisi cinta Rabiatul Adawiyah yang sangat terkenal adalah sebagai berikut:
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
….
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu
Hampir semua sufi menggambarkan hubungannya dengan Allah menggunakan ungkapan-ungkapan cinta. Bahkan puisi cinta Rumi yang semula digunakan untuk menggambarkan perasaan cintanya kepada Allah tidak jarang digunakan dalam kisah cinta asmara sepasang kekasih karena ungkapan-ungkapan itu sangat indah.
Al-Ghazali yang biasanya tidak disebut sebagai sufi-cinta dalam khazanah studi tasawuf Islam memiliki satu bab khusus dalam kitabnya, Ihya’ Ulumuddin, yang membahas sangat mendalam tentang cinta kepada Allah: كتاب المحبه والشوق والأنس والرضا (Kitab tentang Cinta, Rindu, Mengelola Hati, dan Ridha). Al-Ghazali memulai bagian ini dengan menyatakan bahwa mahabbah (cinta) kepada Allah adalah maqam dan derajat tertinggi dalam pendakian spiritual.

Di beberapa ayat Al-Quran, Allah menggambarkan hubungan-Nya dengan manusia dengan istilah-istilah percintaan yang indah. Bahkan, Dia menggunakan istilah hubb (cinta) secara berulang-ulang. Misalnya, dalam surat Ali Imran, ayat 76: فَاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ (Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa). Dalam surah al-Ma’idah ayat 54, Allah juga menggambarkan bahwa antara Dia dengan orang yang beriman sebagai dua pihak yang saling mencintai, يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓۙ (Allah mencintai mereka dan mereka mencinta-nya). Di mata Allah, orang mukmin yang baik adalah dia yang bucin kepada-Nya, اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِۙ (al-Baqarah:165).
Karena Allah menggambarkan hubungannya dengan orang mukmin sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai, Allah juga tidak segan-segan mengekspresikan kecemburuan-Nya jika kita mendua hati. Coba baca dan rasakan surah al-Taubah ayat 24:
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ࣙاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَࣖ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
Di ayat ini, Allah seperti seorang kekasih yang menuntut cinta sejati terhadap kekasihnya. Seakan-akan kita mendengar tuntutan cinta dari kekasih kita seperti ini, “Awas kamu kalau sampai mendua. Cinta nggak cukup hanya di bibir. Bilang cinta ke aku tapi nyatanya ada yang lain di hatimu. Kalau kamu sampai mengkhianatiku, kita putus!
Terkait dengan perasaan cinta ini, ada salah satu doa Nabi Muhammad yang sangat indah.
اللهم ارزقني حبك و حب من يحبك و حب ما يقربني الي حبك واجعل حبك احب الي من المأ البارد
Artinya: “Ya Allah, berikan aku rezeki mencintai-Mu dan mencintai orang yang mencintai-Mu, dan mencintai sesuatu yang membuatku semakin mencintai-Mu, dan jadikan cintaku pada-Mu lebih aku cintai dari air yang dingin (kelezatan dunia)”
Apakah Nabi Muhammad berdoa demikian karena dia belum memiliki perasaan cinta kepada Allah? Ah, ungkapan manusia yang sedang bucin tidak bisa dimaknai secara harfiyah. Tidak ada orang yang memohon cinta kepada seseorang kecuali bahwa dia sudah dilanda cinta. Doa itu dilafalkan justru karena Nabi Muhammad sudah mabuk kepayang kepada Allah.
Lalu, bagaimana respons Allah? Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman:
يا ابن ادم أنا لك محب فبحقى عليك كن لي محبا
Arti bebasnya seperti ini: Wahai anak Adam, I love you! Demi hak-Ku atasmu, jadilah kekasih-Ku.
Jadi, kita dengan Allah tuh memang sepasang kekasih yang betul-betul bucin, gitu lho!
Add new comment