Sebuah kebun binatang mini hadir selama sepekan di pusat perbelanjaan WTC Jambi. Menjadi oase hiburan dan edukasi bagi warga.
Ada yang tak biasa di lantai satu Mal WTC Batanghari, Jambi. Deru eskalator dan aroma kopi dari gerai-gerai modern berbaur dengan suara aneka satwa.
Area lantai 1 WTC itu disulap menjadi kandang binatang. Ada banyak kura-kura raksasa sebesar manusia dewasa dengan cangkang kokoh nyaris seukuran meja kopi. Kura-kura ini menjadi pusat perhatian.
Inilah pemandangan di Mini Zoo yang digelar di WTC Mall. Aksi ini mengubah sebagian sudut pusat belanja itu menjadi rimba kecil.
Jumat sore (26/9), suasana di area pameran itu riuh bukan main. Puluhan keluarga, terutama yang membawa anak-anak, memadati lokasi.
Mereka tak sekadar melihat. Tawa renyah anak-anak pecah saat gerombolan kelinci dan marmut berebut potongan wortel dari tangan-tangan mungil mereka. Di sudut lain, beberapa angsa dan itik hutan berjalan-jalan dengan tenang, seolah tak terganggu dengan kilatan blitz ponsel pintar yang tak henti-hentinya mengabadikan momen.
Pameran satwa yang berlangsung sejak 22 September dan akan berakhir pada 28 September 2025 ini memang menjadi magnet. Tak hanya hewan-hewan jinak, beberapa hewan reptil dan aneka jenis burung turut dipamerkan.
Mini Zoo itu menawarkan interaksi yang jarang ditemui warga Jambi dalam keseharian mereka. Pengunjung bisa leluasa berswafoto sambil memberi makan hewan-hewan yang telah disediakan.
Amel, seorang ibu muda warga Perumahan GMC 1 Kenali Besar, tampak antusias mengawasi putrinya yang tengah asyik memberi makan kelinci. Baginya, kehadiran kebun binatang mini ini lebih dari sekadar hiburan akhir pekan.
"Ini pengalaman seru bagi anak anak," kata Amel sambil tersenyum.
“Di Jambi kan jarang ada kebun binatang dalam mall. Jadi, bisa interaksi langsung begini, memberi makan kelinci, lihat kura-kura sebesar ini, itu jadi hiburan sekaligus edukasi. Anak jadi tidak takut sama hewan dan belajar menyayangi,” jelasnya.
Fenomena kebun binatang mini di pusat belanja ini seakan menjadi jawaban atas dahaga warga urban akan ruang interaksi dengan alam. Di tengah riuh modernitas mal, secuil ekosistem hadir menawarkan jeda, tawa, dan pelajaran berharga bagi generasi baru di Jambi.(*)
Lihat foto-fotonya :
Add new comment