BATANGHARI - Petugas gabungan di Kabupaten Batanghari bertindak tegas terhadap provider layanan internet MyRepublic. Diduga kuat beroperasi tanpa izin resmi, server milik MyRepublic langsung disegel dan satu tiang induknya dibongkar paksa oleh petugas.
Penindakan dramatis ini dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Kominfo, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batanghari pada Rabu sore, 15 Oktober 2025.
Selain menyegel server, petugas juga mencabut satu unit tiang induk milik MyRepublic yang berada di kawasan Kelurahan Muara Bulian. Tiang tersebut kini diamankan di kantor Satpol PP sebagai barang bukti.
Plt. Kepala Satpol PP Batanghari, Muhammad Ritwan, mengungkapkan bahwa tindakan tegas ini bukan tanpa alasan. Pihaknya sudah memberikan kelonggaran waktu yang cukup panjang kepada MyRepublic untuk melengkapi izin operasionalnya.
"Kami kasih waktu untuk mengurus perizinan ini dari tanggal 24 September sampai 14 Oktober kemarin. Namun, sampai batas waktu yang ditentukan, mereka belum juga melakukan proses perizinan," tegas Ritwan.
Karena tak kunjung diurus, tim gabungan akhirnya mengambil kesimpulan untuk melakukan eksekusi di lapangan. Penindakan ini juga dilakukan berdasarkan laporan dari warga yang resah dengan pendirian tiang jaringan internet yang diduga ilegal tersebut.
"Ini sebagai langkah Pemkab Batanghari untuk menegakkan peraturan yang berlaku," tambah Ritwan.
Dengan penyegelan ini, MyRepublic diingatkan keras untuk tidak beroperasi di wilayah Batanghari jika belum mengantongi izin resmi dari pemerintah setempat.(*)
Add new comment