Upaya Pemerintah Batanghari Menekan Inflasi Melalui Gerakan Pangan Murah: Langkah Tepat atau Setengah Hati?

WIB
IST

Pemerintah Kabupaten Batanghari gelar Gerakan Pangan Murah untuk tekan inflasi di tengah peringatan HUT ke-79 RI. Langkah ini berikan akses pangan murah bagi masyarakat, tapi apakah pembatasan jumlah pembelian cukup efektif?


Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Batanghari, Jambi, mengambil langkah signifikan untuk menekan inflasi di daerahnya dengan menggelar Gerakan Pangan Murah. Kegiatan ini diadakan pada Kamis di Muara Bulian oleh Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (PPP) Kabupaten Batanghari, dengan dukungan Tim Perum Bulog.

Kepala Dinas PPP Batanghari, Farizal, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menyediakan produk pangan lokal dengan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. "Kami hari ini menggelar pangan murah untuk masyarakat Batanghari, dan ini merupakan produk lokal yang berasal dari petani di Batanghari," ujar Farizal.

Gerakan Pangan Murah ini bukan sekadar inisiatif lokal, melainkan bagian dari program nasional yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional, bertujuan untuk mengatasi inflasi yang tengah menjadi perhatian di berbagai daerah. Melalui gerakan ini, pemerintah berusaha menjaga kestabilan harga pangan di tengah tantangan ekonomi yang sedang berlangsung.

Namun, langkah ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan. Salah satu kebijakan yang diterapkan dalam gerakan ini adalah pembatasan jumlah pembelian. Menurut Farizal, setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli beras sebanyak 10 kg, minyak goreng 2 kg, dan gula pasir 2 kg. "Kita membatasi pembeli karena kita tidak boleh monopoli masuk ke gerakan pangan murah ini," jelasnya.

Pembatasan ini, meski dimaksudkan untuk mencegah penimbunan dan memastikan distribusi yang merata, menimbulkan perdebatan. Apakah langkah ini cukup efektif dalam menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan? Ataukah pembatasan ini justru akan mengurangi dampak dari upaya pemerintah dalam menekan inflasi?

Di satu sisi, pembatasan jumlah pembelian mungkin dapat mencegah monopoli dan memastikan lebih banyak warga yang bisa mendapatkan manfaat dari gerakan ini. Namun, di sisi lain, dengan jumlah yang terbatas, apakah kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi sepenuhnya?

Gerakan Pangan Murah ini memang menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Batanghari, namun implementasinya perlu terus dipantau dan dievaluasi. Apakah gerakan ini akan menjadi solusi jangka panjang atau hanya sekadar langkah sementara yang berdampak minim terhadap kestabilan harga pangan di daerah ini?

Seiring berjalannya waktu, keberhasilan gerakan ini akan terlihat dari bagaimana masyarakat merespons dan apakah langkah-langkah ini cukup untuk menjaga kestabilan harga pangan di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network