Rekaman suara diduga seorang petinggi DPD Partai Gerindra Jambi, MHA, yang berisi ajakan menolak keputusan DPP terkait penunjukan pimpinan DPRD, beredar luas di media sosial. Perlawanan ini diduga telah sampai ke telinga Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Ketua Gerindra Jambi bungkam.
***
Rekaman suara yang diduga berasal dari seorang petinggi DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi, MHA, telah tersebar luas di media sosial, memicu gejolak internal partai. Dalam rekaman tersebut, MHA terdengar mengajak sejumlah ketua DPC Gerindra di Kabupaten Merangin, Bungo, dan Kerinci untuk menolak keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra terkait penunjukan pimpinan DPRD di beberapa kabupaten.
Rekaman ini berisi instruksi kepada pengurus DPC Gerindra di tiga kabupaten untuk secara tegas menolak SK DPP yang menetapkan Ahmad Fahmi di Merangin, Despa (Andespa Kendora) di Kerinci, dan Darwandi di Bungo sebagai pimpinan DPRD. Menurut MHA, penunjukan ini dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Gerindra.
Berikut cuplikan dari isi rekaman suara tersebut:
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Kerinci, Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Merangin, Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Bungo, yang saya hormati dan banggakan. Berkaitan dengan SK DPP yang telah dikeluarkan untuk penunjukan Ahmad Fahmi di Merangin, Despa di Kerinci, dan Darwandi di Bungo, mohon rekan-rekan DPC menyikapi ini secara serius karena bertentangan dengan AD/ART Partai Gerindra."
Lebih lanjut, dalam rekaman tersebut, MHA meminta DPC Gerindra masing-masing kabupaten segera menggelar jumpa pers untuk menyatakan sikap penolakan mereka terhadap keputusan DPP, serta mengirimkan surat kepada Ketua DPRD setempat agar SK tersebut tidak diproses lebih lanjut hingga ke tingkat bupati dan gubernur.
Reaksi Internal dan Isu Sampai ke Prabowo
Beredarnya rekaman ini sontak memancing berbagai reaksi di kalangan internal Partai Gerindra. Dikabarkan, aksi perlawanan ini telah sampai ke telinga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Prabowo terkait situasi ini.
Sutan Adil Hendra, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi, juga belum merespons saat dimintai konfirmasi terkait beredarnya rekaman itu. Menurut beberapa sumber internal partai, ketegangan ini menimbulkan perpecahan di antara kader di tingkat daerah.
Nasrol Yaser, Pengamat politik Jambi menilai bahwa perlawanan ini bisa berimbas pada soliditas Partai Gerindra di Provinsi Jambi menjelang Pilkada 2024. Jika tidak segera diselesaikan, konflik internal ini berpotensi merugikan elektabilitas partai.
Situasi ini memperlihatkan adanya gesekan dalam struktur kepemimpinan di tingkat daerah yang bisa mengganggu konsolidasi Partai Gerindra di Jambi, terlebih di saat partai sedang mempersiapkan strategi untuk Pilkada dan Pileg 2024.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Belum ada kejelasan apakah langkah-langkah penolakan yang diinstruksikan oleh MHA akan ditindaklanjuti oleh DPC-DPC di tiga kabupaten tersebut. Di sisi lain, Partai Gerindra tampaknya belum mengambil sikap tegas untuk menjaga stabilitas internal mereka, terutama mengingat posisi Gerindra yang strategis di Jambi.(*)
Add new comment