Kekerasan Fisik Dominasi Kasus Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan di Tanjab Barat

WIB
IST

TANJAB BARAT – Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih didominasi oleh kekerasan fisik. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama tindak kekerasan dalam rumah tangga, yang sering kali menjadikan istri dan anak sebagai korban.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPPA PPKB) Tanjab Barat, Yunus, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan mencakup berbagai bentuk, seperti dampak fisik, psikis, seksual, hingga perdagangan orang (TPPO).

"Saat ini, kekerasan fisik paling banyak terjadi di Tanjab Barat, diikuti oleh kekerasan seksual dan TPPO. Persoalan ekonomi sering kali menjadi pemicu utama. Ironisnya, sebagian besar kasus ini terjadi di tingkat kecamatan dan desa, bukan di wilayah perkotaan," ujar Yunus pada Kamis (21/11/2024).

Kondisi ekonomi yang sulit sering kali menjadi tekanan yang memicu konflik dalam rumah tangga. Hal ini berujung pada tindak kekerasan, baik terhadap pasangan maupun anak. Yunus juga menyoroti bahwa dalam beberapa kasus, pelaku kekerasan justru berasal dari lingkungan terdekat korban.

"Kami mengimbau para orang tua dan masyarakat untuk lebih waspada. Banyak kasus kekerasan dan kekerasan seksual dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan korban," tambahnya.

Berdasarkan data Dinas PPPA PPKB Tanjab Barat, kekerasan fisik terhadap anak dan perempuan menempati urutan pertama dalam jumlah kasus yang dilaporkan. Kekerasan seksual berada di posisi kedua, yang juga menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk menangani permasalahan ini, Dinas PPPA PPKB bersama pihak terkait terus melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk edukasi kepada masyarakat dan peningkatan kesadaran melalui program perlindungan anak dan perempuan.

"Kami berharap masyarakat tidak ragu untuk melaporkan setiap tindak kekerasan. Kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sangat penting untuk meminimalkan kasus kekerasan ini," tandas Yunus.

Selain edukasi, pemerintah daerah juga mendorong pembentukan pos pengaduan kekerasan di desa-desa dan kecamatan untuk memudahkan masyarakat melaporkan kejadian. Tim pendampingan dan rehabilitasi psikologis bagi korban kekerasan juga terus ditingkatkan.

Yunus berharap upaya bersama ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan melindungi hak-hak anak serta perempuan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network