Jakarta-Dalam paparan strategisnya di acara Rakernas I Komunitas Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N), Minggu 24 November 2024, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyoroti pentingnya transformasi digital sebagai landasan pertumbuhan bisnis di Indonesia, khususnya bagi kaum Nahdliyin. Dengan tema “Peluang Bisnis Digital bagi Pengusaha Nahdliyin”, Nezar memaparkan langkah-langkah strategis dan visi besar yang dapat mengantarkan Indonesia, termasuk komunitas Nahdliyin, menuju era ekonomi digital yang inklusif dan berdaya saing global.
Transformasi Digital: Titik Kritis Menuju Masa Depan
Nezar membuka paparannya dengan menyebutkan proyeksi ekonomi Indonesia menuju 2034 sebagai "Point of No Return" — sebuah titik krusial di mana transformasi digital akan menjadi penentu utama kesuksesan ekonomi bangsa. Indonesia diperkirakan mencapai PDB per kapita sebesar $15,700 pada tahun 2038, hampir tiga kali lipat dari $4,700 pada 2023. Namun, untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi, transformasi digital harus dimanfaatkan untuk menjembatani kesenjangan pertumbuhan ekonomi yang masih ada.
“Transformasi digital adalah kebutuhan, bukan pilihan. Jika kita tidak bergerak sekarang, kita berisiko tertinggal jauh di belakang negara lain,” tegas Nezar.
Peluang dan Tantangan di Era Digital
Nezar kemudian menjelaskan berbagai peluang dan tantangan dalam transformasi digital, khususnya bagi kaum Nahdliyin yang ingin mengembangkan bisnis berbasis teknologi.
Peluang:
- Meningkatkan Produktivitas dan Profitabilitas Bisnis: Teknologi digital mampu mengoptimalkan operasional bisnis, termasuk UMKM, melalui otomatisasi dan analitik data.
- Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional: Dengan kontribusi sektor digital yang terus meningkat, transformasi ini menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Penciptaan Lapangan Kerja Baru: Terutama di sektor keterampilan teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan, pengembangan perangkat lunak, dan konektivitas lanjutan.
- Mitigasi Perubahan Iklim: Teknologi digital dapat membantu mengurangi emisi karbon melalui inovasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tantangan:
Namun, Nezar juga mengingatkan tantangan yang perlu dihadapi:
- Kesenjangan Digital: Akses teknologi yang tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan, generasi tua dan muda, hingga ketimpangan gender.
- Ketimpangan Infrastruktur dan Keterampilan Digital: Keterbatasan akses internet berkualitas tinggi di wilayah tertentu menjadi penghambat utama.
Tren Teknologi Utama:
Nezar juga menyoroti beberapa teknologi yang akan mendominasi transformasi digital global:
- Cloud and Edge Computing (75%)
- Advanced Connectivity (74%)
- Generative AI (74%)
- Applied AI (67%)
- Next-Gen Software Development (63%)
Proyeksi pasar transformasi digital global diperkirakan mencapai USD 964,790 juta pada tahun 2030, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 13,5% dari 2023. Angka ini menunjukkan besarnya potensi yang dapat dimanfaatkan pengusaha Nahdliyin jika mereka mempersiapkan diri dengan baik.
Dukungan Pemerintah untuk Mendukung Transformasi Digital
Untuk mendukung ekosistem digital, pemerintah telah meluncurkan sejumlah program strategis. Nezar menjelaskan bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan landasan bagi transformasi digital, di antaranya:
- Gerakan Nasional 1000 Startup Digital:
- Program ini dirancang untuk membangun ekosistem startup yang inklusif melalui pelatihan, pendampingan, dan berbagi pengalaman antar pelaku usaha digital.
- Pendampingan UMKM Level Up:
- Peningkatan kapabilitas digital UMKM melalui pelatihan intensif berbasis teknologi untuk membantu mereka naik kelas.
- Pelatihan Talenta Digital:
- Program seperti "Digitalisasi UMKM Berbasis Syariah" dan "Strategi Social Selling UMKM" memberikan pembekalan praktis bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital.
- Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi:
- Penyediaan BTS, proyek Palapa Ring, akses internet di daerah terpencil, serta satelit SATRIA-1 merupakan langkah konkret untuk memastikan akses internet merata di seluruh Indonesia.
Visi Indonesia Digital 2045
Sebagai penutup, Nezar memaparkan visi besar Indonesia menuju Digital 2045, yang terbagi ke dalam empat sektor strategis:
- Infrastruktur Digital: Sebagai fondasi untuk membangun telekomunikasi dan teknologi yang andal.
- Pemerintah Digital: Transformasi layanan publik melalui digitalisasi proses administrasi dan pelayanan.
- Ekonomi Digital: Mendukung pertumbuhan usaha berbasis teknologi dan startup digital.
- Masyarakat Digital: Meningkatkan literasi digital nasional untuk memastikan masyarakat mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak.
“Visi Indonesia Digital 2045 adalah jalan kita untuk memastikan bahwa teknologi bukan hanya alat, tetapi menjadi fondasi dalam membangun peradaban baru yang lebih inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan,” ujar Nezar.
Pesan untuk Pengusaha Nahdliyin
Nezar menutup presentasinya dengan mengajak kaum Nahdliyin untuk memanfaatkan peluang besar dalam transformasi digital ini. “Pengusaha Nahdliyin harus mengambil peran sebagai agen perubahan, yang tidak hanya bersaing di pasar domestik tetapi juga menancapkan pengaruh di kancah global. Digitalisasi adalah kunci untuk menjadikan itu semua nyata.”
Dengan paparan yang komprehensif, Nezar memberikan pandangan baru bagi para pengusaha Nahdliyin yang hadir di Rakernas P2N. Transformasi digital tidak lagi menjadi wacana masa depan, tetapi kebutuhan mendesak yang harus diwujudkan demi memastikan Indonesia, khususnya komunitas Nahdliyin, tetap relevan dan kompetitif di era ekonomi digital.
Dalam momen bersejarah pada Rakernas I Komunitas Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) itu, Ketua Umum P2N, Alven Stony, secara resmi meluncurkan website P2N sebagai bagian dari upaya transformasi digital organisasi. Peluncuran ini menjadi salah satu agenda utama yang menegaskan komitmen P2N untuk memasuki era digital, sejalan dengan tema Rakernas “Menjalin Kerjasama Investasi Pengusaha Nahdliyin dalam Pasar Global”.
Website P2N diharapkan menjadi platform utama yang menghubungkan seluruh anggota P2N, memperkuat jejaring bisnis, serta menyediakan informasi terkini mengenai peluang usaha dan program-program pemberdayaan komunitas Nahdliyin. Dalam peluncurannya, Alven menyatakan bahwa website ini merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan digitalisasi.
“Website ini bukan hanya sebuah platform, tetapi juga simbol transformasi P2N untuk menjadi organisasi yang adaptif dan siap bersaing di era digital. Melalui website ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh anggota P2N memiliki akses ke informasi, pelatihan, dan peluang investasi yang relevan,” ujar Alven.
Galeri Foto :
Add new comment