Pemkot Jambi Gulirkan Tahap Pertama PMT untuk Balita Rentan Stunting, Dukung Visi Kampung Bahagia dan Astacita Presiden

WIB
IST

JAMBI – Pemerintah Kota Jambi kembali menegaskan komitmennya dalam memerangi stunting dengan meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tahap pertama untuk balita berisiko stunting dan keluarga kurang mampu. Program ini merupakan bagian integral dari visi besar Kampung Bahagia yang menjadi landasan kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi periode 2025–2030.

Penyaluran PMT tahap pertama ini dipusatkan pada Rabu (26/3/2025), dan dilakukan secara serentak di seluruh kelurahan di Kota Jambi. Dalam keterangannya, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, SE., MA, menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk nyata dari program 100 hari kerja dan sejalan dengan arahan nasional yang tertuang dalam Astacita Presiden, yakni delapan agenda strategis pembangunan, khususnya dalam bidang kesehatan dan perlindungan sosial.

“PMT ini bukan sekadar bantuan makanan, tapi merupakan investasi untuk masa depan anak-anak Kota Jambi. Anak yang sehat dan cerdas adalah fondasi bagi pembangunan kota yang berdaya saing,” kata Diza.

Program PMT tahap pertama menyasar 281 balita yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Jambi, berdasarkan hasil pengukuran status gizi balita dari aplikasi e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) milik Dinas Kesehatan Kota Jambi. Data tersebut telah melalui proses verifikasi dan validasi untuk memastikan ketepatan sasaran.

Makanan yang diberikan dalam tahap ini terdiri dari telur ayam, susu UHT, dan beras – komponen pangan bergizi yang kerap sulit dijangkau oleh masyarakat kurang mampu, padahal sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak usia dini.

“Kita tahu, tidak semua keluarga mampu menyediakan makanan bergizi secara rutin. Maka, pemerintah hadir mengisi kekosongan itu,” ujar Diza.

Plt Kepala Dinas PPKB Kota Jambi, Mulyadi Yatub, menyebutkan bahwa program PMT ini menjadi bagian dari Aksi Konvergensi ke-2, yakni “penyusunan rencana kegiatan” yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam percepatan penurunan stunting berdasarkan pedoman nasional.

“Pemberian makanan tambahan ini masuk dalam delapan aksi konvergensi nasional. Ini aksi kedua, dan kami pastikan akan ada enam tahap distribusi selama 2025,” jelas Mulyadi.

Program ini didanai sepenuhnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Jambi Tahun 2025, sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah dalam memperbaiki kualitas hidup generasi mendatang.

Pemerintah Kota Jambi telah merancang program PMT ini untuk berlangsung dalam enam tahap selama setahun penuh, dengan tahap kedua direncanakan pada bulan Mei 2025.

Langkah ini bukan hanya menargetkan perbaikan status gizi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif warga Kota Jambi akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan bergizi.

Melalui program Kampung Bahagia, Pemkot Jambi tak hanya membagikan makanan tambahan, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat, kader posyandu, dan tenaga kesehatan dalam melakukan edukasi serta pendampingan keluarga.

Program ini juga membuka ruang kerja sama lintas sektor antara Pemkot, dunia usaha, akademisi, serta organisasi masyarakat sipil.

“Kami ingin memastikan bahwa balita di Jambi tidak hanya tumbuh, tapi tumbuh dengan sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi emas Indonesia 2045,” pungkas Diza.

Dengan strategi berlapis dan menyasar langsung pada akar persoalan, PMT Kota Jambi menjadi salah satu program yang layak menjadi rujukan dalam penanganan stunting secara terintegrasi di tingkat daerah.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network