Pengerjaan jalan rigid beton di Pall 10 hingga Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, menyebabkan kemacetan parah di jalan lintas Jambi-Palembang. Ribuan kendaraan terjebak dalam antrian panjang, sementara pengguna jalan diimbau untuk menghindari jam-jam sibuk.
Muaro Jambi— Arus lalu lintas di jalan lintas Jambi-Palembang kembali menjadi mimpi buruk bagi pengendara. Pengerjaan jalan rigid beton di Pall 10 hingga Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, telah menyebabkan kemacetan parah yang melumpuhkan lalu lintas, dengan ribuan kendaraan terjebak dalam antrian panjang lebih dari 2 kilometer.
Kapolsek Mestong, IPTU Deddy Wardana Gaos, menyebutkan bahwa proyek pengecoran rigid beton yang sedang berlangsung di dekat pintu tol Jambi-Palembang menjadi biang keladi kemacetan ini. "Sistem buka tutup arus lalu lintas yang diterapkan selama pengecoran menyebabkan lalu lintas tersendat, terutama pada sore hari ketika volume kendaraan meningkat," ujar Deddy.
Kemacetan yang terjadi hampir setiap hari ini telah menjadi momok bagi para pengguna jalan. Banyak pengemudi yang terpaksa menghabiskan waktu berjam-jam di tengah jalan tanpa kepastian kapan mereka akan keluar dari kemacetan. Kondisi ini semakin diperburuk oleh minimnya informasi dan alternatif rute bagi para pengguna jalan.
"Setiap sore, sekitar pukul 16.00, kemacetan menjadi tak terhindarkan. Kami sudah meminta pihak balai jalan untuk memberikan himbauan kepada pengguna jalan, namun situasinya tetap sulit diatasi," tambah Deddy.
Banyak pengemudi yang mengeluhkan kurangnya koordinasi antara pihak terkait dalam menangani proyek ini. Beberapa di antaranya bahkan mempertanyakan mengapa tidak ada upaya lebih untuk meminimalkan dampak kemacetan, seperti pengaturan waktu kerja yang lebih fleksibel atau pembukaan rute alternatif yang jelas.
"Kondisi ini sangat merugikan. Kami berharap pihak terkait dapat segera menemukan solusi untuk mengurangi dampak kemacetan ini," ujar salah satu pengendara yang terjebak.
Situasi ini tidak hanya mempengaruhi kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga berdampak pada perekonomian lokal, dengan banyak kendaraan barang yang terjebak dalam antrian panjang, menghambat distribusi barang dan jasa.
Dengan kondisi ini, pengguna jalan diimbau untuk merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik, menghindari jam-jam sibuk, atau mencari rute alternatif jika memungkinkan. Sementara itu, tekanan publik terhadap pihak berwenang untuk menangani situasi ini semakin meningkat, dengan harapan agar kemacetan yang menghantui jalan lintas Jambi-Palembang segera teratasi.(*)
Add new comment