JAMBI – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 membawa lonjakan pengunjung ke Taman Rimba Jambi, meskipun tidak sebanyak tahun sebelumnya. Destinasi wisata ini mencatat kunjungan harian mencapai 300 hingga 500 orang, meningkat signifikan dari hari biasa yang hanya sekitar 150 pengunjung.
Taman Rimba, yang terletak dekat Gedung Islamic Center Jambi dan Bandara Sultan Thaha, menjadi tujuan favorit warga lokal maupun luar daerah. Menurut Kepala UPTD Wisata Taman Rimba, Raden Wawan Setiawan, sebagian besar pengunjung berasal dari dalam Provinsi Jambi, dengan segelintir dari luar daerah.
Taman Rimba menawarkan berbagai koleksi satwa dilindungi seperti harimau, gajah, beruang, singa, dan siamang. Tiket masuk juga terbilang terjangkau:
- Hari libur: Dewasa Rp 15.000, anak-anak Rp 9.000 (termasuk asuransi)
- Hari biasa: Dewasa Rp 13.000, anak-anak Rp 7.000 (termasuk asuransi)
Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi Nomor 5 Tahun 2024. Anak-anak di bawah usia 2 tahun digratiskan, sementara usia di atas 2 tahun dianggap dewasa untuk tarif tiket.
“Kami berupaya memberikan layanan terbaik dengan harga terjangkau agar masyarakat bisa menikmati wisata edukatif ini,” ujar Raden.
Meski mengalami kenaikan saat libur Nataru, jumlah pengunjung kali ini masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 500–700 pengunjung per hari.
“Kemungkinan penurunan ini akibat cuaca buruk di beberapa wilayah, sehingga orang enggan bepergian,” jelas Raden.
Raden berharap pemerintah Provinsi Jambi memberikan perhatian lebih terhadap kondisi Taman Rimba, terutama terkait alokasi anggaran untuk perbaikan fasilitas dan infrastruktur. Jalan menuju lokasi yang rusak parah menjadi salah satu kendala yang perlu segera diatasi.
“Wisata ini adalah tempat rekreasi keluarga yang penting, terutama bagi anak-anak yang ingin melihat berbagai macam satwa. Perbaikan fasilitas akan memberikan kenyamanan lebih bagi pengunjung,” tambahnya.
Sebagai upaya meningkatkan daya tarik, Taman Rimba berencana mendatangkan satwa baru pada pertengahan 2025. Jenis satwa ini dirahasiakan untuk memberikan kejutan kepada pengunjung. Raden juga menekankan pentingnya kebersihan dan kesehatan satwa, mengimbau pengunjung agar tidak memberi makanan dari luar yang bisa membahayakan hewan.
“Kami ingin pengunjung turut menjaga kebersihan lingkungan demi melindungi satwa dan habitat mereka,” tuturnya.
Selain kondisi fasilitas internal, akses jalan menuju Taman Rimba juga menjadi sorotan. Jalan masuk yang rusak berat dinilai memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
“Dengan perbaikan jalan dan fasilitas, Taman Rimba bisa menjadi destinasi wisata yang lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan,” tutup Raden.
Taman Rimba Jambi terus berupaya menjadi destinasi wisata edukatif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan tentang pentingnya menjaga satwa dan lingkungan. (*)
Add new comment