SAROLANGUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut menyusul meningkatnya intensitas hujan. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi potensi bencana banjir, longsor, dan puting beliung yang diprediksi meningkat pada puncak musim hujan, Januari hingga Februari 2025.
Enam Kecamatan Rawan Bencana Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Sarolangun, Yen Aswadi, menjelaskan bahwa terdapat enam kecamatan yang masuk kategori rawan bencana hidrometeorologi, yaitu:
- Kecamatan Batang Asai
- Kecamatan Limun
- Kecamatan Cerminan Gedang (CNG)
- Kecamatan Sarolangun
- Kecamatan Pauh
- Kecamatan Mandiangin
“Ancaman utama meliputi banjir di bantaran sungai, longsor di lereng bukit, dan angin puting beliung. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Yen Aswadi, Kamis (16/1/2025).
Langkah Mitigasi dan Imbauan untuk Masyarakat BPBD Sarolangun telah mengeluarkan sejumlah langkah mitigasi, termasuk:
- Pemantauan intensif: Memantau wilayah rawan bencana dengan bantuan teknologi dan informasi dari BMKG.
- Sosialisasi: Mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah menghadapi situasi darurat.
- Kesiapan logistik: Menyiapkan peralatan dan kebutuhan dasar untuk penanganan bencana.
Warga yang tinggal di lokasi rawan, seperti bantaran sungai dan lereng bukit, diminta untuk:
- Menghindari aktivitas di sekitar sungai selama hujan deras.
- Memperhatikan tanda-tanda awal bencana, seperti retakan tanah di lereng bukit.
- Segera melaporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwenang.
Kesiapan Penanganan Darurat BPBD Sarolangun memastikan bahwa tim tanggap darurat telah disiagakan di sejumlah titik strategis, dan jalur evakuasi telah disiapkan untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi.
“Kami juga terus bekerja sama dengan instansi terkait untuk meminimalkan dampak bencana. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama kami,” tegas Yen Aswadi.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah daerah berharap dapat mengurangi risiko dan dampak bencana terhadap masyarakat Sarolangun selama musim hujan.(*)
Add new comment