SAROLANGUN – Memasuki musim penghujan, Kabupaten Sarolangun telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi. Keputusan ini diambil setelah intensitas hujan tinggi dan angin kencang mulai melanda wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun, Yen Aswadi, mengungkapkan bahwa curah hujan yang tinggi telah memicu kenaikan debit air di Sungai Batang Tembesi, salah satu sungai utama di wilayah ini.
“Kami mengimbau masyarakat, terutama yang bermukim di bantaran sungai, agar tetap waspada terhadap potensi bencana banjir,” ujar Yen Aswadi, Minggu (19/1/2025).
Pemantauan BPBD menunjukkan debit air Sungai Batang Tembesi mengalami kenaikan signifikan. “Dalam beberapa hari terakhir, kedalaman air sungai telah meningkat 1-2 meter dibandingkan sebelumnya,” jelasnya.
Situasi ini menambah kekhawatiran, mengingat musim penghujan di Sarolangun diperkirakan berlangsung hingga Maret, dengan puncak risiko bencana terjadi pada Januari hingga Februari.
BPBD Sarolangun telah meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Wilayah yang dekat dengan aliran sungai menjadi perhatian utama. Selain banjir, potensi tanah longsor juga menjadi ancaman di daerah perbukitan yang sering terdampak hujan lebat.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak mengabaikan tanda-tanda awal bencana, seperti kenaikan debit sungai yang signifikan atau retakan tanah di daerah perbukitan,” tambah Yen Aswadi.
Dalam menghadapi potensi bencana, BPBD Sarolangun telah menyiapkan tim tanggap darurat serta alat berat yang dapat digunakan jika terjadi tanah longsor atau akses jalan terputus akibat banjir. Tim juga terus memantau kondisi cuaca melalui laporan resmi dari BMKG untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.
Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda bencana atau kondisi yang mengkhawatirkan di lingkungan mereka. BPBD juga membuka posko siaga untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi saat terjadi situasi darurat. (*)
Add new comment