MUARA BULIAN – Sejumlah desa di Kecamatan Batin 24, Kabupaten Batanghari, diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Senin malam hingga Selasa (28/1/2025) dini hari.
Belasan kepala keluarga (KK) terdampak akibat peristiwa ini, dengan rumah-rumah warga terendam hingga setinggi lutut orang dewasa. Tak hanya pemukiman, banjir juga merusak fasilitas umum, termasuk Puskesmas Pembantu (Polindes) dan sebuah gereja.
Sekretaris BPBD Batanghari, Syamral, mengungkapkan bahwa pihaknya segera bertindak dengan menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan.
"Bersama Sekda Batanghari, kami langsung turun ke lapangan dan menyerahkan bantuan kepada warga terdampak di beberapa dusun di Kecamatan Batin 24," ujar Syamral, Rabu (29/1/2025).
Menurut data BPBD, wilayah yang terdampak paling parah meliputi Dusun Dido Dadi dengan delapan KK terdampak, Dusun Sidomulyo enam KK, Dusun Sido Mukti empat KK, dan Dusun Sido Rukun satu rumah.
Selain itu, dua fasilitas umum, yakni Polindes dan sebuah gereja, juga mengalami dampak dari banjir bandang tersebut.
Untuk meringankan beban warga, Pemerintah Kabupaten Batanghari bersama BPBD telah menyalurkan bantuan logistik. Bantuan yang diberikan berupa sembako, selimut, tikar, peralatan mandi, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
Tri Handoko (43), warga Desa Terentang, menyebutkan bahwa banjir bandang ini bukanlah peristiwa baru di wilayahnya.
"Hujan turun sejak sore hingga jelang pagi hari. Air limpahan dari hulu mengalir deras dan meluap ke desa kami," katanya.
Tri menjelaskan bahwa pemukiman warga yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Terentang paling terdampak.
"Saat hujan deras, sungai tidak mampu menahan debit air yang besar, akhirnya air meluap dan masuk ke rumah-rumah warga," tuturnya.
Fenomena banjir bandang seperti ini, menurutnya, sering terjadi setiap musim penghujan, terutama jika curah hujan tinggi dalam waktu lama.
Pemerintah Kabupaten Batanghari melalui BPBD terus melakukan pemantauan dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi agar peristiwa serupa bisa dicegah atau diminimalkan dampaknya di masa depan.
Pihak BPBD juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Batanghari masih tinggi dalam beberapa pekan ke depan.
Selain upaya tanggap darurat, Pemkab Batanghari diharapkan dapat mencari solusi jangka panjang, seperti pembangunan tanggul atau pengerukan sungai, untuk mengurangi risiko bencana serupa.
Sementara itu, bagi warga yang terdampak, harapan mereka sederhana: bantuan yang diberikan bisa mencukupi kebutuhan darurat, dan pemerintah dapat memberikan solusi konkret untuk mencegah banjir bandang di masa mendatang.(*)
Add new comment