Hotel Ratu Kembali ke Pemprov Jambi, Mampukah Bangkit dari Keterpurukan?

WIB
IST

Ini kabar baik sekaligus buruk bagi kita semua warga Jambi. Kabar baiknya, usai 30 tahun dikelola melalui skema Build, Operate, and Transfer (BOT) oleh PT Jambi Sapta Manunggal Pratama (JSMP), aset legendaris Jambi Tepian Ratu River View and Resort—atau lebih dikenal dengan nama Hotel Ratu—akhirnya resmi kembali ke pangkuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi.

Kabar buruknya, dengan kondisi yang cukup memprihatinkan, mampukah Pemprov Jambi memulihkan hotel ini, berjaya seperti dulu kala.

Dimulai pada 1995, perjanjian BOT memberikan hak pemanfaatan tanah seluas 52.084 m² kepada PT JSMP untuk membangun dan mengelola Hotel Ratu selama 30 tahun. Sebagai kompensasi, JSMP diwajibkan membayar royalti yang pada tahun terakhir BOT mencapai Rp500 juta per tahun.

Namun, masa keemasan Hotel Ratu perlahan pudar. Dalam beberapa tahun terakhir, hotel ini mengalami penurunan okupansi drastis. Maraknya hotel-hotel baru yang lebih modern di Jambi membuat Hotel Ratu seolah kehilangan daya tariknya. Kini, Pemprov Jambi mewarisi sebuah aset yang membutuhkan perombakan besar-besaran untuk kembali relevan di pasar.

Gubernur Jambi Al Haris menyadari bahwa tantangan menghidupkan kembali Hotel Ratu tidaklah mudah. Ia menegaskan pentingnya pengelolaan profesional untuk memastikan aset ini menjadi sumber pendapatan daerah yang produktif.

"Hotel Ratu harus menjadi aset yang menguntungkan bagi daerah. Kita butuh inovasi, desain modern, dan manajemen yang benar-benar profesional. Tidak boleh asal kelola," tegas Al Haris, Selasa (28/1/2025).

Al Haris juga menyoroti perlunya pembaruan fasilitas untuk menarik kembali minat pengunjung.

"Bangunannya harus dibuat lebih menarik, mushola harus representatif, dan lahan sekitar perlu dimanfaatkan untuk fasilitas tambahan seperti kafe atau homestay yang menghadap danau. Kita harus bersaing di tengah ketatnya bisnis perhotelan," lanjutnya.

Pemprov Jambi telah merancang strategi besar untuk mengembalikan kejayaan Hotel Ratu. Salah satunya adalah memanfaatkan hotel sebagai pusat kegiatan pemerintahan guna meningkatkan okupansi dan memberikan pendapatan tetap.

Selain itu, Pemprov membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola hotel ini secara profesional.

"Kami akan tawarkan kepada mitra yang berkompeten. Hotel Ratu punya potensi besar, tetapi harus dikelola oleh tangan-tangan ahli yang mengerti pasar dan kebutuhan modern," ujar Al Haris.

Meski memiliki potensi, Hotel Ratu juga menjadi simbol kegagalan masa lalu dalam pengelolaan aset daerah. Fakta bahwa hotel ini tidak mampu bertahan menghadapi persaingan menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap perencanaan bisnis sebelumnya.

Kini, Pemprov Jambi berada di persimpangan jalan: apakah Hotel Ratu akan bangkit sebagai ikon perhotelan Jambi, atau justru menjadi beban tambahan bagi kas daerah?

Publik Jambi menaruh harapan besar agar Pemprov serius dalam mengelola Hotel Ratu. Keberhasilan hotel ini tidak hanya akan memberikan dampak ekonomi, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Jambi.

"Hotel Ratu dulunya kebanggaan Jambi. Kami berharap Pemprov bisa menghidupkannya kembali. Jangan sampai cuma jadi cerita masa lalu," ungkap warga.

Kembalinya Hotel Ratu ke tangan Pemprov menandai babak baru penuh tantangan. Akankah Hotel Ratu mampu bangkit dari keterpurukan, atau justru tenggelam di tengah ketatnya persaingan?

Comments

Permalink

Emnk sekarang ratub hotel terpuruk?
Kok buat berita tolol amat min

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network