Jambi Perluas Pasar Ekspor, 1,43 Juta Ekor Ikan Seluang Dikirim ke Jakarta dan Luar Negeri

WIB
IST

JAMBI – Komoditas ikan seluang dari Jambi semakin mendapat perhatian di pasar nasional dan internasional. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi mencatat sebanyak 1,43 juta ekor ikan seluang telah dikirim ke Jakarta dan beberapa daerah lainnya, dengan total nilai transaksi mencapai Rp563 juta.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi, Sudiwan Situmorang, menjelaskan bahwa pengiriman ikan seluang ini merupakan bagian dari upaya memperluas pasar dan meningkatkan daya saing komoditas perikanan dari Jambi.

"Ikan seluang merupakan komoditas perikanan yang sangat diminati di pasar domestik maupun internasional. Kami terus berupaya mendukung pelaku usaha perikanan dalam memperluas jangkauan pasarnya," kata Sudiwan, Sabtu (8/2/2025).

Selain ikan seluang, Balai Karantina Jambi juga telah menerbitkan 67 sertifikat Kesehatan Karantina untuk 141.600 ekor ikan rasbora, yang siap dikirim ke Jakarta dengan nilai mencapai Rp40,8 juta.

Sebagai instansi yang bertanggung jawab atas kelancaran distribusi komoditas perikanan, Balai Karantina Jambi memainkan peran penting dalam menjaga kualitas, kesehatan, dan keamanan ikan yang diekspor.

Sudiwan menegaskan bahwa semua ikan yang keluar dari Jambi telah melalui pemeriksaan ketat untuk memastikan bebas dari penyakit dan hama yang dapat mengancam kelangsungan industri perikanan.

"Kami memastikan bahwa ikan yang dikirim dalam kondisi sehat, aman, dan memenuhi standar internasional. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam mendukung ekspor komoditas perikanan Jambi agar lebih kompetitif di pasar global," jelasnya.

Untuk memastikan kesehatan ikan sebelum pengiriman, Balai Karantina Jambi menggunakan sistem Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) yang memungkinkan pelacakan serta pengawasan komoditas perikanan secara digital dan real-time.

Ikan seluang (genus Rasbora) dikenal sebagai ikan hias air tawar unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Permintaan ikan ini terus meningkat, terutama dari kolektor ikan hias di luar negeri yang tertarik dengan keunikan warna dan pola ikan seluang asal Jambi.

Selain sebagai ikan hias, ikan seluang juga memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga permintaannya juga cukup tinggi di pasar konsumsi domestik.

Menurut Andreas Kenny, pimpinan Indomina Aquarium, salah satu Instalasi Karantina Ikan (IKI) di Kota Jambi, kerja sama yang erat dengan Balai Karantina Jambi membantu memastikan kesehatan dan kualitas ikan seluang, sehingga lebih mudah diterima di pasar ekspor.

"Kami menerapkan sistem Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) untuk menjamin ikan dalam kondisi prima saat diekspor. Ini juga menjadi jaminan bagi pelanggan kami di luar negeri," ujar Andreas.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor perikanan dari Jambi dengan memberikan berbagai dukungan, termasuk pendampingan teknis dan monitoring berkala kepada para pelaku usaha perikanan.

Melalui Badan Karantina Indonesia, program CKIB dijalankan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha tentang praktik budidaya ikan yang profesional dan sesuai dengan standar ekspor.

Sudiwan Situmorang menegaskan bahwa Balai Karantina Jambi akan terus memperluas pasar ikan seluang ke luar negeri, serta memastikan keberlanjutan usaha perikanan di daerah ini.

"Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya, kami optimis ikan seluang dari Jambi akan semakin dikenal di pasar global dan menjadi komoditas unggulan perikanan Indonesia," pungkasnya.

Seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor, Jambi diharapkan dapat menjadi salah satu pusat produksi dan ekspor ikan hias nasional. Dengan strategi yang tepat, komoditas ikan dari Jambi, terutama ikan seluang dan rasbora, berpotensi menjadi ikon ekspor perikanan Indonesia.

Dukungan dari Balai Karantina Jambi, pelaku usaha perikanan, serta pemerintah daerah, menjadi faktor utama dalam keberlanjutan industri ini. Jika terus didorong dengan optimal, bukan tidak mungkin ekspor ikan hias dari Jambi akan melampaui target yang ada dan semakin dikenal di pasar global.

"Ikan seluang bukan hanya warisan alam Jambi, tetapi juga potensi ekonomi besar yang harus kita kelola dengan baik. Dengan kerja sama yang erat, kita bisa menjadikan Jambi sebagai pusat ekspor ikan hias terbaik di Indonesia," tutup Sudiwan Situmorang.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network