MUARA BUNGO – Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bungo memicu respons cepat dari Dinas Kesehatan setempat. Untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini, tim kesehatan mulai melakukan fogging di sejumlah titik rawan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, dr. Safaruddin Matondang, menegaskan bahwa fogging hanyalah salah satu metode pengendalian, namun harus diimbangi dengan upaya nyata dari masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Fogging adalah langkah fokus untuk memutus rantai penularan DBD. Namun, masyarakat harus lebih waspada dengan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing,” ujar dr. Safaruddin, Minggu (9/2/2025).
Salah satu lokasi utama yang menjadi target fogging adalah Perumahan BTN Bungo Permata RT 34, Kelurahan Sungai Kerjan, Kecamatan Bungo Dani.
Penyemprotan dilakukan secara menyeluruh oleh tim dari Dinas Kesehatan, dibantu oleh tenaga medis dari Puskesmas Sungai Arang dan Puskesmas Pembantu Lintas Asri.
Metode fogging dilakukan secara sistematis:
✅ Dimulai dari rumah warga yang terkonfirmasi positif DBD di Blok A
✅ Dilanjutkan ke seluruh area perumahan, termasuk Blok A hingga H
✅ Menyisir saluran drainase dan titik-titik genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk
Ketua RT 34, Kasrul Jamal, mengapresiasi tindakan cepat pemerintah daerah dalam menangani lonjakan kasus DBD di wilayahnya.
“Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, Puskesmas Sungai Arang, dan Puskesmas Pembantu atas respons cepatnya dalam mencegah penyebaran DBD,” kata Kasrul.
Namun, dia juga menegaskan bahwa fogging bukan solusi satu-satunya. Karena itu, pihak RT telah menginstruksikan seluruh kepala keluarga untuk membersihkan pekarangan masing-masing.
Musim hujan menjadi momen krusial dalam peningkatan kasus DBD, karena banyaknya genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Dinkes Bungo meminta masyarakat untuk aktif menjalankan 3M Plus, yaitu:
✔ Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara berkala
✔ Menutup rapat tempat penyimpanan air untuk mencegah nyamuk bertelur
✔ Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk
✔ Menggunakan kelambu dan obat nyamuk untuk perlindungan tambahan
Selain itu, masyarakat diminta segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, mual, muntah, serta muncul bintik merah di kulit.
Dinkes Bungo juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala awal DBD dan segera melakukan pemeriksaan jika mengalami demam tinggi lebih dari dua hari berturut-turut.
“Kami mengingatkan warga untuk segera ke Puskesmas atau rumah sakit jika ada gejala DBD. Jangan tunggu hingga kondisinya semakin buruk,” tegas dr. Safaruddin.
Mengingat kasus DBD yang terus meningkat, Dinas Kesehatan Bungo menegaskan akan terus melakukan fogging massal di berbagai daerah yang dianggap rawan serta memastikan kesiapan tenaga medis dalam menangani pasien yang terjangkit DBD.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan aktif dalam kebersihan lingkungan demi mencegah wabah DBD semakin meluas!
Add new comment