SENGETI – Luapan Sungai Batanghari kembali menenggelamkan permukiman warga. Kali ini, sebanyak 65 rumah di Desa Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, terendam air.
Melihat situasi yang semakin mengkhawatirkan, Wakil Bupati Muaro Jambi, Junaidi H Mahir, turun langsung ke lokasi pada Rabu (12/3/2025). Ia ingin memastikan kondisi warga yang terdampak serta mendengar langsung keluhan mereka.
"Kami datang untuk melihat langsung bagaimana kondisi masyarakat yang terdampak banjir dan memastikan bantuan bisa segera disalurkan," ujar Junaidi.
Selain melakukan peninjauan, Wabup juga menyerahkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak sebagai bentuk kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Banjir yang mulai merendam rumah sejak dua hari terakhir membuat warga mulai kesulitan beraktivitas. Beberapa rumah bahkan sudah tidak bisa ditempati karena ketinggian air semakin meningkat.
Melihat kondisi tersebut, Pemkab Muaro Jambi berencana membuka posko darurat bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal sementara.
"Kami akan mendata lebih lanjut rumah mana saja yang tidak bisa ditempati. Jika diperlukan, posko pengungsian akan segera disiapkan agar warga bisa lebih aman," kata Junaidi.
Sementara itu, Kepala Desa Mendalo Laut, Tamrin, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada laporan korban luka atau keluhan kesehatan dari warga.
"Sejauh ini, kondisi warga masih terkendali. Namun, kami tetap siaga, mengingat hujan masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan," ujarnya.
Kondisi ini menambah panjang daftar wilayah terdampak banjir di Muaro Jambi akibat tingginya curah hujan dan meluapnya Sungai Batanghari. Jika intensitas hujan masih tinggi, jumlah rumah yang terdampak diprediksi akan bertambah.
Pemkab Muaro Jambi mengimbau masyarakat, terutama yang berada di daerah rendah dan dekat aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika terjadi peningkatan debit air.
"Kami juga mengimbau agar warga yang terdampak segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika banjir semakin parah," tambah Junaidi.
Situasi ini menjadi ujian bagi pemerintah daerah dalam menangani bencana tahunan yang terus berulang.(*)
Add new comment