KUALA TUNGKAL – Selain menghadapi persoalan stunting, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) juga masih bergulat dengan kemiskinan ekstrem. Bupati Tanjabbar, Anwar Sadat, mengungkapkan bahwa 114 keluarga di daerahnya masih masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem, yang menjadi tantangan serius bagi pemerintah daerah.
"Kemiskinan ekstrem ini adalah tugas kita bersama, baik Pemerintah Daerah, Kecamatan, maupun Desa. Sebab, kemiskinan tidak hanya dilihat dari ekonomi, tetapi juga dari sanitasi dan akses fasilitas dasar," ujar Bupati Anwar Sadat.
Menurutnya, kemiskinan ekstrem tidak hanya diukur dari rendahnya pendapatan, tetapi juga dari akses terhadap sanitasi yang layak, kondisi hunian, dan infrastruktur dasar. Oleh karena itu, pendekatan dalam menangani kemiskinan harus mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Tanjabbar terus berupaya mengatasi kemiskinan melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi, termasuk:
✅ Program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) untuk membantu pelaku usaha kecil mendapatkan modal usaha.
✅ Bantuan sosial bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
✅ Pembangunan infrastruktur dasar, seperti pembangunan jalan, penyediaan lampu penerangan jalan, serta fasilitas sanitasi dan air bersih.
✅ Program budidaya ikan lele, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
"Kami terus meningkatkan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan dan penyediaan fasilitas dasar seperti lampu jalan dan bantuan budidaya ikan lele, agar masyarakat memiliki sumber penghidupan yang lebih baik," tambah Anwar Sadat.
Bupati menegaskan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi memerlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat sendiri.
Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan Tanjung Jabung Barat dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrem secara signifikan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.(*)
Add new comment