Warga Tanjung Harapan Kecewa, Kadis PUPR Kerinci: “Kami Hanya Bisa Lakukan Pemeliharaan Rutin”

WIB
IST

Kerinci – Kekecewaan warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Danau Kerinci, kembali mencuat ke permukaan. Harapan akan akses jalan yang layak seakan tak kunjung menjadi kenyataan. Sementara desa tetangga seperti Desa Ambai telah menikmati infrastruktur jalan yang baik, jalan utama di desa mereka rusak parah dan membahayakan. Kondisi ini memicu pertanyaan tajam dari warga: apakah benar pembangunan di Kabupaten Kerinci berjalan adil dan merata?

“Kami juga bagian dari Kabupaten Kerinci, tetapi jalan di desa kami seperti tak dianggap. Apakah karena kami tak punya perwakilan di DPRD?” keluh Safwan, salah satu warga yang merasa kecewa dan terpinggirkan.

Menanggapi sorotan warga, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kerinci, Maya Novefri Handayani, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini hanya mampu melakukan pemeliharaan rutin (OP) dan perbaikan pasca-bencana, seiring keterbatasan anggaran yang terjadi.

“Jalan kabupaten panjangnya 933 kilometer, dindo. Dengan kondisi anggaran sekarang, kita hanya bisa laksanakan OP dan penanganan pasca-bencana,” ujar Maya saat dihubungi, Jumat (22/3/2025).

Maya menjelaskan bahwa usulan perbaikan jalan telah diajukan setiap tahun. Namun, realisasi pembangunan harus mengikuti skala prioritas dan kemampuan fiskal daerah yang ikut terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

“Kami mengusulkan setiap tahun, tapi tentu tidak bisa sekaligus mengakomodasi semua. Mohon kesabaran dan dukungan dari stakeholder,” tambahnya.

Penjelasan itu belum cukup menenangkan warga. Safwan dan warga lainnya justru mempertanyakan indikasi ketimpangan pembangunan, yang mereka nilai tak hanya soal anggaran, tapi juga soal keberpihakan.

“Kalau jalan desa lain bisa bagus, kenapa kami tidak? Apakah pembangunan hanya untuk desa yang punya kedekatan dengan kekuasaan?” ujar Safwan dengan nada kecewa.

Kondisi jalan berlubang besar dan licin saat hujan telah menyulitkan aktivitas warga, terutama para petani dan anak-anak sekolah yang setiap hari bergantung pada akses jalan tersebut.

“Kami sudah cukup bersabar. Tapi kesabaran kami jangan diuji terus. Jangan tunggu ada korban baru pemerintah peduli,” tandasnya.

Warga Desa Tanjung Harapan menuntut langkah konkret dari Pemkab Kerinci, khususnya Bupati Monadi dan Wakil Bupati Murison, untuk segera memprioritaskan perbaikan jalan desa mereka. Mereka tak ingin janji-janji kampanye hanya tinggal slogan tanpa realisasi.

“Kami butuh tindakan, bukan alasan. Kalau pemerintah serius, harus ada jadwal pasti kapan jalan kami diperbaiki,” ujar warga lainnya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network