JAKARTA – Pembangunan Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi terus dikebut. PT Hutama Karya mencatat progres konstruksi sudah menembus 28 persen, dengan target rampung bertahap mulai 2025 hingga akhir 2026. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi urat nadi ekonomi baru untuk pangan nasional.
“Kalau lewat jalan nasional butuh 6,5 jam, nanti cukup 2 jam saja,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, Rabu (9/7/2025).
Tol sepanjang 170 km ini terdiri dari empat seksi, menghubungkan sentra produksi seperti Jambi, Tempino, dan Sekayu dengan distribusi nasional, bahkan hingga Jakarta dan Lampung.
Dari empat seksi, Seksi 4 (Tempino–Ness) mencatat progres paling ngebut:
- 97,8% konstruksi selesai,
- 98,86% lahan beres.
Sementara itu:
- Seksi 1 (Betung–Tungkal Jaya): baru 22,22% konstruksi, 30,92% lahan.
- Seksi 2 (Tungkal Jaya–Bayung Lencir): 10,28% konstruksi, 22,30% lahan.
- Seksi 3 (Bayung Lencir–Tempino) sudah beroperasi penuh sejak 2024.
Tol ini disebut bakal memangkas biaya distribusi hingga 30 persen, dan berdampak langsung pada stabilitas harga pangan.
“Beras, jagung, dan sayuran dari Jambi bisa sampai Jakarta dalam kondisi segar, harga lebih bagus, dan petani makin sejahtera,” jelas Adjib.
Tol ini akan dilengkapi:
- 5 simpang susun strategis yang terkoneksi ke sentra pangan.
- Rest area berbasis UMKM dan produk lokal.
- Underpass & overpass agar aktivitas tani tak terganggu operasional tol.
Menurut Adjib, proyek ini selaras dengan visi Asta Cita Presiden RI Prabowo, terutama dalam hal kedaulatan pangan dan pengurangan disparitas logistik antar wilayah.
“Ini bukan sekadar beton dan aspal, ini jembatan antara petani dan konsumen,” tegasnya.
Jalan Tol Betung–Jambi menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah membentang lebih dari 1.200 km, dengan ruas-ruas andalan seperti:
- Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km)
- Tol Terbanggi – Kayu Agung (189 km)
- Tol Medan – Binjai – Langsa,
- Tol Pekanbaru – Dumai (132 km)
- Tol Sigli – Banda Aceh (49 km)
- dan belasan lainnya.
Add new comment