Region Head PTPN IV Regional 4 Turun Langsung ke Unit Tanjung Lebar, Fokus ke Zero Loss Produksi Sawit

WIB
Ist

JAMBI – Dalam semangat menegakkan budaya kerja planters sejati, Region Head PTPN IV Regional 4, Khayamuddin Panjaitan, kembali turun langsung ke lapangan. Kali ini, kunjungan lapangan dilakukan di Unit Usaha Tanjung Lebar, Sabtu (19/7/2025), dengan misi khusus: mendorong pencapaian panen bersih dan zero loss produksi.

Kegiatan ini bukan sekadar inspeksi formal. Khayamuddin menyusuri blok demi blok kebun sawit, berdialog langsung dengan mandor panen dan pemanen, mencermati detail teknis panen yang sering kali dianggap sepele namun berdampak besar terhadap kualitas dan kuantitas hasil produksi.

Dalam pengamatannya, Region Head menyoroti elemen-elemen teknis yang menjadi parameter penting dalam sistem panen bersih, mulai dari:

  • Tidak adanya buah matang yang tertinggal di pohon
  • Larangan memanen buah mentah
  • Bentuk potongan tandan yang sesuai (huruf V)
  • Brondolan tidak tercecer di tanah
  • Penyusunan pelepah yang rapi dan seragam

“Panen bersih bukan hanya soal SOP. Ia adalah cerminan pola pikir, budaya kerja, dan DNA kita sebagai planters,” tegas Khayamuddin dalam arahannya.

Ia menekankan bahwa keberhasilan panen tidak ditentukan oleh kecepatan atau kuantitas semata, tetapi oleh ketelitian, kesungguhan, dan kesadaran kolektif untuk menjaga kualitas hasil kebun.

“Apa yang kita lihat, itulah yang kita anggap penting. Dan apa yang kita anggap penting, itulah yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.

Kunjungan ke Unit Tanjung Lebar ini merupakan bagian dari strategi bottom-up leadership yang terus digalakkan oleh Regional 4 PTPN IV. Fokus utamanya adalah mengurangi potensi kehilangan hasil panen (losses), yang selama ini kerap terjadi akibat kelalaian teknis maupun rendahnya standar kepatuhan operasional.

Zero loss bukan hanya slogan, tetapi agenda kerja yang diterjemahkan langsung ke dalam instruksi lapangan: dari cara mengiris tandan, cara mengumpulkan brondolan, hingga memastikan setiap pohon tidak luput dari perhatian pemanen.

Melalui pendekatan humanis dan keteladanan lapangan, Khayamuddin mengajak seluruh jajaran — dari mandor hingga manajer unit — untuk membentuk kembali kultur planters berbasis integritas, disiplin, dan kesadaran produksi yang berorientasi mutu.

“Kualitas itu tumbuh dari kedisiplinan. Dan kedisiplinan dibentuk oleh pandangan hidup. Ini bukan sekadar panen, tapi soal cara kita menempatkan diri sebagai penjaga keberlanjutan produksi sawit nasional,” tegasnya.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network