Pemkab Pasaman Barat Perpanjang Tanggap Darurat Banjir-Longsor, PTPN IV Salurkan Bantuan untuk Ribuan Pengungsi

WIB
IST

PASAMAN BARAT – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, resmi memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Keputusan ini diambil menyusul masih luasnya wilayah terdampak serta ribuan warga yang hingga kini belum dapat kembali ke rumah masing-masing.

Perpanjangan status tanggap darurat tersebut diumumkan pada Kamis (27/11/2025), dari sebelumnya tujuh hari menjadi 14 hari ke depan. Selama masa darurat, kebutuhan logistik bagi para pengungsi menjadi perhatian utama, mengingat sebagian besar warga terdampak masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

Seiring diperpanjangnya masa tanggap darurat, bantuan kemanusiaan terus mengalir ke Pasaman Barat. Salah satunya datang dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi–Sumbar yang menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar ribuan korban bencana.

Berdasarkan data pemerintah daerah, sedikitnya 4.292 jiwa atau 1.198 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan longsor di Pasaman Barat. Para pengungsi tersebut tersebar di 11 kecamatan dan sebagian besar masih tinggal di lokasi pengungsian darurat.

Sebagai bentuk kepedulian, PTPN IV Regional 4 menyalurkan bantuan berupa 100 karung beras, 100 dus mi instan, 100 dus air mineral, serta 100 papan telur. Bantuan logistik tersebut dikirim menggunakan satu unit truk dan diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat.

Penyerahan bantuan dilakukan secara virtual melalui zoom meeting pada Selasa (2/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Bantuan diserahkan langsung oleh Region Head PTPN IV Regional 4, Khayamuddin Panjaitan, bersama SEVP Business Support Achmedi Akbar, dan diterima oleh Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Dody San Ismail, serta Sekretaris BPBD Pasaman Barat, Gustrizal.

Sekda Pasaman Barat, Dody San Ismail, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan PTPN IV. Ia mengungkapkan bahwa perpanjangan masa tanggap darurat dilakukan karena penanganan di lapangan masih membutuhkan waktu dan dukungan logistik yang memadai.

“Terima kasih kepada PTPN IV atas bantuan dan kepeduliannya kepada masyarakat kami. Hari ini kami memperpanjang masa tanggap darurat dari tujuh hari menjadi 14 hari karena sejumlah lokasi banjir dan longsor masih membutuhkan penanganan cepat, terutama bagi para korban,” ujar Dody San Ismail melalui sambungan virtual.

Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terdapat empat korban longsor yang belum ditemukan. Proses pencarian dipimpin langsung oleh Bupati Pasaman Barat, Yulianto, dengan melibatkan tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri.

“Bupati turun langsung memimpin pencarian empat korban longsor yang hingga kini masih dalam proses evakuasi,” katanya.

Region Head PTPN IV Regional 4, Khayamuddin Panjaitan, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Pasaman Barat. Ia menegaskan bahwa kehadiran PTPN IV merupakan bentuk empati dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar wilayah operasional.

“Kami turut berduka atas bencana ini. Masyarakat Pasaman Barat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kami, terlebih bagi manajemen Kebun Ophir yang berada di Pasaman,” ujar Khayamuddin.

Ia menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan bantuan awal dan bentuk kepedulian kepada para korban banjir dan longsor. Ke depan, PTPN IV Regional 4 akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk melihat kebutuhan lanjutan pasca masa tanggap darurat.

“Insya Allah, kami akan turun langsung ke lokasi bersama Direktur untuk melihat kondisi di lapangan dan memastikan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Pasaman Barat, Gustrizal, mengatakan lebih dari 4.000 jiwa pengungsi saat ini masih bertahan di tenda-tenda darurat yang didirikan di tanah lapang dan lokasi aman lainnya. Menurutnya, bantuan sembako masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar selama masa tanggap darurat.

Ia merinci sebaran pengungsi di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Talamau yang mencatat 221 jiwa atau 60 KK pengungsi. Di Jorong Pasanggiang terdapat 124 jiwa atau 60 KK terdampak longsor, sementara 97 jiwa di Batang Tinggal mengungsi hingga ke wilayah perbatasan Sumatera Utara.

Selain itu, di Kecamatan Sungai Beremas tercatat 50 KK pengungsi, Kecamatan Ranah Batahan 95 KK, Kecamatan Kinali 58 KK atau 172 jiwa, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia sebanyak 745 KK atau 3.177 jiwa, Kecamatan Lembah Melintang 185 KK atau 722 jiwa, serta Kecamatan Padang Belimbing di Kecamatan Luhak Nan Duo sebanyak 5 KK.

“Sebagian besar pengungsi masih berada di tenda-tenda darurat dan sangat membutuhkan bantuan logistik, terutama sembako,” pungkas Gustrizal. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network