Jambi - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI dan Korea Forest Service (KFS) sepakat memperkuat kolaborasi dalam pemulihan ekosistem gambut di Jambi. Delegasi dari Negeri Ginseng tersebut turun langsung meninjau lokasi restorasi di Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang.
Kunjungan lapangan yang berlangsung pada Selasa (9/12/2025) ini dipimpin oleh Direktur Global Forest Resources Division KFS, CHA Junhee. Bersama jajaran Kemenhut dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, mereka mengevaluasi proyek Restoration of Burnt Peatland yang telah berjalan.
Proyek kerja sama Indonesia-Korea periode 2020–2024 ini dinilai sukses besar. Melalui Korea Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC), proyek ini telah membangun 20 sekat kanal (rewetting) dan merehabilitasi 200 hektare lahan dengan tingkat keberhasilan tanaman mencapai 97 persen.
Tak hanya fisik, program ini juga menyasar pemberdayaan masyarakat di 10 desa sekitar dan membangun kembali Peatland Education Center. Pemerintah Korea bahkan menyebut inisiatif ini sebagai salah satu proyek bantuan pembangunan (ODA) unggulan mereka.
"Kami mengapresiasi dukungan Kementerian Kehutanan dan Pemprov Jambi. Keberhasilan implementasi proyek di HLG Londerang menjadi landasan penting bagi pengembangan kerja sama berikutnya," ujar CHA Junhee di lokasi.
Usai meninjau lapangan, delegasi KFS melanjutkan pertemuan dengan Gubernur Jambi, Al Haris, pada Rabu (10/12/2025). Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana scaling up atau perluasan kerja sama, khususnya terkait penguatan tata kelola gambut dan mitigasi perubahan iklim.
Gubernur Al Haris menyambut positif rencana keberlanjutan program ini. Ia menilai kolaborasi ini memberikan dampak langsung bagi ketahanan lingkungan dan ekonomi warga lokal.
"Kami melihat manfaat nyata dari proyek ini, baik bagi lingkungan maupun masyarakat. Pemerintah Provinsi siap mendukung pengembangan proyek di periode mendatang," tegas Al Haris.(*)
Add new comment