Musim kemarau berdampak serius pada suplai air bersih di Kabupaten Batanghari. PDAM Tirta Batanghari mengalami gangguan di lima cabang akibat pendangkalan Sungai Batanghari, namun terus berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Batanghari mulai berdampak serius pada suplai air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Batanghari. Kondisi debit Sungai Batanghari yang terus mengalami pendangkalan akibat rendahnya intensitas hujan menjadi salah satu faktor utama terganggunya pasokan air bersih.
Direktur PDAM Tirta Batanghari, Abu Bakar Sidik, menjelaskan bahwa dari 15 cabang dan unit PDAM yang tersebar di delapan kecamatan, setidaknya lima cabang telah merasakan dampak langsung dari kondisi ini. "Pemerintah daerah sudah menetapkan status siaga bencana Karhutla, dan kami juga sudah menetapkan status bagi petugas kami di seluruh wilayah," ujar Abu Bakar pada Rabu, (14/8/2024).
Cabang-cabang yang terdampak, di antaranya Desa Terusan Sebrang, Pasar Terusan, Sungai Rengas, Desa Aro, Desa Sungai Baung, dan Lubuk Ruso, telah mengalami kekurangan suplai air akibat pendangkalan sungai. "Lima unit cabang ini sudah kami lakukan tindakan pengerukan untuk mengoptimalkan pengaliran air," tambah Abu Bakar.
Meskipun mengalami kendala, PDAM Tirta Batanghari terus berupaya mengoptimalkan jam pelayanan kepada masyarakat. Abu Bakar menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan suplai air bersih yang mungkin dirasakan oleh warga selama musim kemarau ini. "Kami juga memohon maaf apabila dalam pelayanan ini terjadi ketidakcukupan penyuplaian air. Itu bukan karena disengaja, tetapi karena faktor alam," jelasnya.
Musim kemarau yang panjang memang menjadi tantangan tersendiri bagi PDAM Tirta Batanghari. Pengerukan sungai dan upaya lain dilakukan demi memastikan masyarakat tetap mendapatkan air bersih meskipun kondisi alam kurang mendukung. Namun, dengan kondisi sungai yang terus menyusut, PDAM harus bekerja ekstra untuk menjaga agar pelayanan air bersih tidak terputus.(*)
Add new comment