Riak-riak mulai mengarah pada proyek Penunjukan Langsung (PL) jalan lingkungan (jaling) di Kota Jambi. Kali ini, warga di jalan menuju TMP Pemakaman Teratai, RT 27 Pasir Putih Kecamatan Jambi Selatan,--sebelumnya disebut RT 28--, mengeluhkan kualitas jalan baru, yang dinilai tipis, rapuh, dan minim pengawasan.
“Ketebalan aspalnya cuma sekitar 2 cm, padahal biasanya bisa sampai 4 cm,” ujar seorang warga kepada tim Jambi Link.
Kondisi ini diperparah dengan ketiadaan pengunci sisi jalan yang berfungsi sebagai penahan struktur. Beberapa titik bahkan terlihat keropos, tak ubahnya seperti tambalan saja.
“Kami tidak ingin jalan ini cepat rusak. Mubazir anggaran kalau dibangun asal jadi. Harusnya ada kontrol,” ujarnya.
Meski kecewa dengan kualitas pekerjaan, warga tetap menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Kota Jambi membangun jalan lingkungan mereka. Namun, mereka menekankan agar program ini tidak sekadar mengejar proyek, tapi benar-benar menjadi solusi jangka panjang.
“Kami mendukung program Wali Kota Maulana, tapi jangan sampai proyek ini hanya menyisakan kekecewaan. Jangan hanya menggugurkan kewajiban," tegasnya.
Warga juga mengeluhkan minimnya transparansi kontraktor pelaksana. Sejak awal, mereka tidak tahu siapa yang mengerjakan proyek tersebut karena papan proyek sudah dicabut sejak awal pengerjaan.
Berdasarkan dokumen resmi yang berhasil diperoleh tim JambiLink, proyek senilai Rp 200 juta ini terdaftar dalam Program Penyelenggaraan Jalan dengan sub-kegiatan Rekonstruksi Jalan. Artinya, ini bukan pekerjaan pemeliharaan ringan, melainkan proyek besar dengan target peningkatan struktur jalan secara menyeluruh.
Namun apa yang ditemukan warga? Ketebalan aspal hanya sekitar 2 cm, jauh dari standar umum lapisan aus (AC-WC) yang biasa digunakan untuk jalan lingkungan, yakni antara 4 hingga 5 cm. Lebih parah, bagian samping tidak diturap, sehingga rawan tergerus air dan mudah pecah.
Padahal, berdasarkan dokumen RAB (Rencana Anggaran Biaya), spesifikasi teknis proyek ini mencakup item-item standar proyek besar, seperti:
- Laston Lapis Aus (AC-WC): 61,46 ton
- Aspal Resap Pengikat (Emulsi): 239 liter
- Lapis Pondasi Agregat Kelas A: 2,36 m³
- Penyiapan Badan Jalan: 64,5 m³
- Peralatan Safety dan Rambu Proyek lengkap – termasuk helm, rompi, traffic cone, masker, hingga banner proyek.

Sayangnya, sebagian item ini justru tidak tampak di lapangan. Warga menyebut tak melihat adanya pengamanan proyek seperti kerucut lalu lintas.
Kami mencoba mengecek data kontraktor yang bekerja di lokasi itu. Hasilnya, ditemukan pemenang proyek ini adalah CV. BAP, yang mencantumkan alamatnya di jalan Amangkurat, RT 15, Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Jambi Timur.
Ironisnya, meskipun dokumen menyebut kegiatan ini adalah rekonstruksi jalan, kualitas di lapangan justru lebih menyerupai overlay tipis, tanpa lapis pondasi kuat dan tanpa penguncian bahu jalan. Ini bukan hanya soal estetika. Ini menyangkut daya tahan dan efektivitas anggaran rakyat.
Kondisi ini menyiratkan adanya kesenjangan antara dokumen dan pelaksanaan. Proyek bernama rekonstruksi, tapi hasilnya tidak mencerminkan penguatan struktural. Pertanyaannya, ke mana larinya dana item-item teknis itu?
Proses penandatanganan kontrak proyek ini dilakukan pada rentang waktu 16 hingga 30 April 2025, tak lama setelah perayaan Idul Fitri. Manajemen CV BAP saat dikonfirmasi menjelaskan mereka telah mengerjakan paket proyek sesuai regulasi dan spek.
"Semuanya sudah sesuai standar dan spek proyak," tegasnya.
Wali Kota Jambi Maulana saat dikonfirmasi soal temuan-temuan proyek di Kota Jambi, hanya menjawab singkat.
"Iya...Proses sesuai aturan...,"singkatnya via pesan WA.
Namun ia enggan memberikan tanggapan lebih jauh, dari beberapa pertanyaan yang dilayangkan Jambi Link.
Jika Anda menemukan proyek serupa di lingkungan Anda, dengan papan proyek hilang, kualitas meragukan, dan kontraktor tak dikenal, jangan diam. Laporkan. Sebarkan. Bersama kita jaga uang rakyat.(*)
Comments
mari kt awasi proyek jaling…
mari kt awasi proyek jaling yg asal asalan klau perlu diviralkan qualitas dan volume y gees
Kami yang di jalan Gunung…
Kami yang di jalan Gunung Kidul
Talang Banjar belakang asrama polisi malah lebih parah pak belum di aspal jalan banyak yang rusak ditambah lagi bekas galian proyek yg tidak di bagusin lagi
Kami yang di jalan Gunung…
Kami yang di jalan Gunung Kidul
Talang Banjar belakang asrama polisi malah lebih parah pak belum di aspal jalan banyak yang rusak ditambah lagi bekas galian proyek yg tidak di bagusin lagi
Kami yang di jalan Gunung…
Kami yang di jalan Gunung Kidul
Talang Banjar belakang asrama polisi malah lebih parah pak belum di aspal jalan banyak yang rusak ditambah lagi bekas galian proyek yg tidak di bagusin lagi
Jalan lingkungan
Percuma bayar pajak tapi hasilnya tidak memuaskan cari CV yg benar dan profesional dlm melaksanakan proyek jangan lagi ada pungli setiap proyek di menangkan CV pemenang oninlah sumber dari hal Hala yg tidak baik 86
Jalan lingkungan
Percuma bayar pajak tapi hasilnya tidak memuaskan cari CV yg benar dan profesional dlm melaksanakan proyek jangan lagi ada pungli setiap proyek di menangkan CV pemenang oninlah sumber dari hal Hala yg tidak baik 86
Add new comment