Insiden tiang listrik roboh di Puri Mayang, Kota Jambi, yang menimpa sebuah mobil MPV memicu kritik keras terhadap PLN. Warga mempertanyakan keamanan infrastruktur dan menuntut tindakan preventif, bukan hanya respons reaktif. Baca selengkapnya di sini.
Kamis sore, 15 Agustus 2024, seharusnya menjadi hari biasa di Perumahan Puri Mayang, Kota Jambi. Namun, ketenangan itu mendadak pecah ketika sebuah mobil jenis MPV yang sedang terparkir di pinggir jalan tiba-tiba tertimpa tiang listrik PLN yang roboh. Insiden ini segera menjadi viral di media sosial, menyulut reaksi keras dari warga yang merasa kecewa dengan kinerja PLN.
Video yang beredar di dunia maya menunjukkan tiang listrik PLN jatuh tepat di bagian depan mobil, menghancurkan kap dan kaca depan. Kejadian ini bukan hanya sekadar kecelakaan, tapi juga memunculkan pertanyaan besar: bagaimana bisa tiang listrik, infrastruktur yang seharusnya kokoh, bisa roboh begitu saja?
Anggi Adilta Wijaya, Team Leader Teknik PLN Unit Layanan Pelanggan Kota Baru, mencoba menjelaskan bahwa penyebab robohnya tiang tersebut adalah pohon tumbang yang mengenai jaringan listrik.
"Pohon tumbang mengenai jaringan PLN, menyebabkan tiang listrik patah dan roboh," kata Anggi, seperti dinukil dari Tribun Jambi, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Namun, penjelasan tersebut justru memancing kritik tajam. Warga mempertanyakan bagaimana sebuah tiang listrik bisa begitu mudah patah hanya karena tertimpa pohon. Apakah infrastruktur PLN di Jambi sudah begitu rapuh hingga tidak mampu menahan beban yang seharusnya bisa diantisipasi?
Tak hanya itu, kritik juga diarahkan pada respon PLN yang dinilai hanya reaktif. Meskipun PLN mengklaim bergerak cepat dengan mengerahkan 15 personel untuk mengganti tiang dan memulihkan instalasi listrik, banyak yang merasa tindakan ini hanyalah upaya "pemadam kebakaran" daripada solusi jangka panjang.
“Cepat memang, tapi ini bukan pertama kalinya. Sampai kapan PLN akan terus bereaksi setelah kerusakan terjadi, tanpa ada upaya pencegahan?” ujar Adri SH MH, Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Jambi, yang kediamannya berada di daerah Mayang.
Warga yang mobilnya menjadi korban dalam insiden ini tentu merasa dirugikan. Tidak sedikit yang menyarankan agar pemilik mobil menuntut ganti rugi kepada PLN. Namun, ada kekhawatiran bahwa proses tersebut akan panjang dan berlarut-larut, mengingat banyaknya keluhan serupa yang tidak segera ditangani.
Meskipun akhirnya listrik di kawasan tersebut berhasil dipulihkan sekitar pukul 16.34 WIB, keraguan warga terhadap keamanan infrastruktur PLN masih membayangi. Mereka mendesak agar PLN tidak hanya fokus pada pemulihan setelah insiden terjadi, tetapi juga memperkuat upaya preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.(*)
Add new comment