Kasus DBD di Kerinci Meningkat, Warga Kritik Lambatnya Tindakan Dinas Kesehatan

WIB
Ilustrasi Jambi Link

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kerinci meningkat drastis, namun warga kritik Dinas Kesehatan yang dianggap lambat bertindak. Masyarakat berharap ada tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk menangani krisis kesehatan ini.


Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kerinci, khususnya di Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur, semakin mengkhawatirkan. Dalam beberapa minggu terakhir, lima warga dilaporkan telah terjangkit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat, terutama karena respons yang dianggap lambat dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kerinci.

Kepala Desa Sungai Abu, Antoni Rozi, membenarkan peningkatan jumlah kasus DBD di desanya. Ia menyatakan bahwa banyak keluarga di Sungai Abu melaporkan anggota keluarganya terjangkit DBD. Namun, hingga saat ini belum ada tindakan konkret dari Dinkes.

"Beberapa minggu terakhir sudah lima orang warga kita yang terkena DBD. Kami sudah melaporkan ke puskesmas, dan pihak puskesmas juga sudah menyampaikan ke dinas. Namun, dinas terkait berkilah tidak ada anggaran. Meskipun demikian, setidaknya bisa dilakukan sosialisasi atau tindakan lainnya kepada masyarakat," ungkap Antoni Rozi.

Rozi juga menambahkan bahwa hingga kini belum ada konfirmasi dari Dinkes kepada pihak pemerintah desa terkait langkah-langkah penanganan. "Sampai saat ini kami belum mendapat konfirmasi adanya dinas kesehatan yang turun, baik itu untuk sosialisasi atau tindakan lainnya. Sekarang, di sekitar rumah warga yang pernah terjangkit, masih ada yang demam lebih dari lima hari. Jangan-jangan juga terjangkit, bisa jadi mereka takut diperiksa," ujarnya.

Selain itu, Roni, seorang warga setempat, turut mengkritik Dinkes Kerinci yang dinilai lamban dalam merespons krisis ini. Menurutnya, Dinkes kurang proaktif dalam upaya pencegahan, seperti penyuluhan kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan dan pengendalian nyamuk, serta program pemberantasan sarang nyamuk.

"Situasi ini membutuhkan perhatian serius dari pihak berwenang. Langkah-langkah preventif seperti fogging, edukasi masyarakat, dan peningkatan kesadaran perlu dilakukan segera," tegas Roni.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinkes Kerinci belum memberikan tanggapan resmi mengenai kritik dan keluhan masyarakat ini. Warga berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan yang lebih efektif untuk mengatasi lonjakan kasus DBD dan melindungi kesehatan masyarakat.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network