Guru Besar Universitas Padjadjaran, Prof. Muhaimin berkolaborasi dengan Uce Lestari Peneliti dan Dosen Farmasi Universitas Jambi, melakukan penelitian terkait aktivitas antioksidan daun pucuk merah. Penelitian ini membandingkan aktivitas antioksidan dari daun pucuk merah yang berwarna merah dan hijau.
Tanaman hias pucuk merah, yang dikenal kaya akan antioksidan, sering ditemukan di berbagai tempat seperti jalan raya, perkantoran, tempat wisata, dan perumahan. Tanaman ini tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon dioksida, jauh lebih efektif dibandingkan tanaman lainnya, sehingga berperan penting dalam mengurangi polusi udara.
Peneliti dan Dosen Farmasi Universitas Jambi, Uce Lestari menyampaikan harapan nya dalam penelitian ini agar soothing gel dapat dikembangkan lebih lanjut.
“Saya berharap bahwa soothing gel dari ekstrak daun pucuk merah, baik yang berwarna merah maupun hijau, dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk yang efektif dalam mencegah penuaan dini serta mengurangi kerutan pada wajah. Bioaktif flavonoid dan fenolik dalam ekstrak etanol daun pucuk merah inilah yang menjadi kunci utama dalam aktivitas antioksidan dan anti-penuaan,” ujarnya.
Uci Lestari menunjukan hasil riset yang sudah dilakukan dengan guru besar Universitas Padjadjaran tersebut.
“Bahwa kedua jenis daun pucuk merah, baik yang berwarna merah maupun hijau, memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, berkisar antara 6 hingga 8 ppm. Angka ini setara dengan aktivitas antioksidan vitamin C yang mencapai 7 ppm, menjadikan daun pucuk merah berpotensi tinggi dalam menangkal radikal bebas,” jelasnya.
Uce Lestari juga mengatakan aktivitas antioksidan ini mampu menstabilkan peran Reactive Oxygen Species (ROS), yang sangat berperan dalam proses penuaan kulit akibat paparan sinar matahari (photoaging). Oleh karena itu, ekstrak etanol dari daun pucuk merah berpotensi dikembangkan menjadi sediaan farmasi berupa soothing gel, yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan anti-penuaan.
“Skrining fitokimia ekstrak etanol dari kedua jenis daun pucuk merah mengungkapkan adanya senyawa bioaktif seperti fenolik, tanin, saponin, dan flavonoid. Ekstrak daun pucuk merah yang berwarna merah mengandung fenolik lebih tinggi, sedangkan ekstrak daun yang berwarna hijau lebih kaya akan flavonoid,”tutupnya. (*)
Add new comment