SAROLANGUN – Hingga akhir Oktober 2024, capaian realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sarolangun masih berada di bawah target. Berdasarkan data terbaru, realisasi pendapatan tercatat sebesar 68,67 persen, sementara realisasi belanja daerah hanya mencapai 64,15 persen.
Dari total anggaran pendapatan sebesar Rp 1,296 triliun, Sarolangun baru berhasil meraup sekitar Rp 889,9 miliar. Sementara itu, realisasi belanja daerah berada di angka Rp 904 miliar dari total anggaran belanja Rp 1,409 triliun. Meskipun ada kenaikan realisasi pendapatan sebesar 1 persen dibandingkan sebelumnya, masih ada jarak yang signifikan menuju target akhir tahun.
Kepala Bidang Perbendaharaan, Kasiyadi, berharap peningkatan aktivitas fisik di Dinas PUPR dapat mendongkrak realisasi total hingga mencapai angka 93 hingga 94 persen, sesuai pencapaian di tahun 2023. "Dengan meningkatnya aktivitas fisik di beberapa dinas, khususnya PUPR, kami optimistis capaian bisa mendekati target tahun lalu," ujarnya.
Namun, pencapaian ini masih menghadapi tantangan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) besar seperti RSUD, Dinkes, dan Diknas yang serapan anggarannya masih di bawah 50 persen. Kasiyadi mengakui, rendahnya serapan anggaran di OPD besar ini menjadi fenomena umum menjelang akhir tahun dan bisa memengaruhi realisasi keseluruhan.
“Ini sering terjadi, terutama pada OPD dengan anggaran besar. Kami terus memonitor dan mendorong agar penyerapan anggaran dapat dioptimalkan di bulan-bulan terakhir tahun anggaran,” tutup Kasiyadi.
Dengan sisa waktu yang semakin menipis, tantangan bagi Sarolangun kini adalah memastikan serapan anggaran yang efektif dan tepat sasaran untuk mendukung berbagai program pembangunan dan pelayanan publik di wilayah tersebut.(*)
Add new comment