Harga Sawit di Tebo dan Jambi Naik, Petani Rasakan Angin Segar
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Tebo dan Provinsi Jambi mengalami kenaikan pada periode 22-28 November 2024. Tren positif ini membawa kabar baik bagi petani yang menggantungkan hidup dari komoditas kelapa sawit.
Di Tebo, Dinas Perkebunan dan Peternakan menetapkan harga TBS kelapa sawit untuk usia 25 tahun ke atas sebesar Rp 3.343,08 per kilogram, naik tipis dari pekan sebelumnya yang berada di angka Rp 3.339,40 per kilogram.
Menurut Kepala Bidang Petugas Informasi Pasar, Yanriko, kenaikan harga ini menunjukkan stabilitas pasar sawit di wilayah Tebo. "Untuk pekan ini, harga tandan buah segar mencapai Rp 3.343,08 per kilogram. Ini menjadi kabar baik bagi petani di Tebo," ujarnya, Senin (25/11/2024).
Untuk usia 10-20 tahun, harga mencapai Rp 3.612,84 per kilogram. Meskipun sedikit turun dibandingkan pekan lalu yang berada di angka Rp 3.615,67, harga ini tetap tergolong tinggi.
Pemerintah Kabupaten Tebo terus melakukan pemantauan terhadap tanaman sawit di wilayahnya, meski saat ini masih banyak kebun sawit yang mengalami trek buah.
Sementara itu, di tingkat Provinsi Jambi, harga TBS kelapa sawit untuk usia 10-20 tahun mencapai Rp 3.615,67 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp 2,83 dibandingkan pekan sebelumnya.
Berikut daftar lengkap harga TBS kelapa sawit di Jambi berdasarkan umur tanaman:
- Umur 3 tahun: Rp 2.832,05 per Kg
- Umur 4 tahun: Rp 3.015,04 per Kg
- Umur 5 tahun: Rp 3.154,45 per Kg
- Umur 6 tahun: Rp 3.286,77 per Kg
- Umur 7 tahun: Rp 3.369,81 per Kg
- Umur 8 tahun: Rp 3.440,69 per Kg
- Umur 9 tahun: Rp 3.508,93 per Kg
- Umur 10-20 tahun: Rp 3.615,67 per Kg
- Umur 21-24 tahun: Rp 3.505,84 per Kg
- Umur 25 tahun ke atas: Rp 3.343,08 per Kg
Kenaikan harga sawit ini menjadi angin segar bagi petani di Jambi dan Tebo. Setelah beberapa periode harga sempat tidak stabil, pekan ini menjadi momentum yang dinanti untuk meningkatkan pendapatan.
Petani berharap tren kenaikan harga ini terus berlangsung, terutama menjelang akhir tahun, agar kesejahteraan mereka semakin membaik. Pemerintah daerah juga diharapkan dapat terus mendukung pengelolaan perkebunan sawit yang lebih produktif dan efisien.
Kenaikan harga ini menunjukkan bahwa sektor perkebunan sawit masih menjadi tulang punggung ekonomi di Jambi, memberikan dampak langsung pada masyarakat dan roda perekonomian daerah. (*)
Add new comment