Minggu pagi yang cerah di Jambi. Di Lapangan Tenis Indoor Makorem 042/Garuda Putih, suara tawa anak-anak yang bersiap untuk disunat bercampur dengan derai percakapan para ibu yang sibuk mengantre untuk menerima bingkisan. Di sisi lain, warga duduk tenang di bawah pohon rindang, menunggu giliran untuk donor darah atau menjalani operasi katarak. Dalam suasana hangat ini, Brigjen TNI Heri Purwanto, Danrem 042/Garuda Putih, menyambut masyarakat dengan senyum lebar. Hari itu, semangat juang TNI AD terasa hidup di tengah-tengah warga.
Bhakti Kesehatan dan Bhakti Sosial menjadi inti dari peringatan Hari Juang TNI AD 2024. Acara ini digelar untuk menegaskan bahwa TNI bukan hanya penjaga batas negara, tetapi juga penjaga hati rakyat. Lebih dari 200 warga dari berbagai wilayah Provinsi Jambi hadir untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis, mulai dari sunatan massal, operasi katarak, hingga donor darah. Kehadiran mereka menjadi cerminan kepercayaan yang mendalam kepada institusi yang terus berkomitmen melayani.
"Hari Juang TNI AD ini adalah momentum untuk menegaskan bahwa TNI AD lahir dari rakyat dan untuk rakyat," ujar Brigjen Heri Purwanto di sela-sela acara. Ia menambahkan bahwa peringatan ini lebih dari sekadar seremoni. "Kami tidak ingin hanya dipandang sebagai institusi militer, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang peduli dan siap membantu kapan saja," tegasnya.
Komitmen ini terlihat jelas. Seorang pasien operasi katarak, Jarkito, yang berasal dari Desa Bukit Kemuning, tampak berseri-seri saat Brigjen Heri bersama Ny. Neni Heri Purwanto membuka perban dari matanya. “Sekarang saya bisa melihat lebih jelas. Terima kasih kepada bapak Danrem dan para dokter yang telah membantu saya,” ujarnya penuh haru.
Di sudut lain, Lisda dan Iwan tersenyum lega setelah putra mereka berhasil mengikuti sunatan massal. “Program ini sangat membantu. Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya diadakan di kota, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil,” ungkap Lisda.
Kegiatan sosial ini tidak hanya menyentuh hati masyarakat, tetapi juga memberikan harapan baru. Operasi katarak, misalnya, membuka peluang bagi banyak lansia untuk kembali melihat dunia dengan jelas. Donor darah yang dilakukan oleh pejabat Korem dan anggota Persit memberikan harapan hidup bagi mereka yang membutuhkan transfusi. Bahkan, sunatan massal yang sederhana sekalipun menjadi momen penting bagi para orang tua yang mungkin kesulitan secara ekonomi.
“Kehadiran kami adalah wujud nyata cinta dan tanggung jawab sosial TNI kepada masyarakat,” tutur Brigjen Heri.
Ia menegaskan bahwa program seperti ini akan terus berlanjut dan diperluas agar manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak warga.
Acara Bhakti Sosial ini mencerminkan filosofi TNI AD yang berakar pada semangat juang rakyat. Sejak awal berdirinya, TNI selalu menjadikan rakyat sebagai mitra utama dalam membangun bangsa. Brigjen Heri percaya, sinergi antara TNI dan masyarakat adalah kunci keberhasilan menjaga keutuhan negara
"Semangat kemanunggalan ini harus terus hidup. TNI tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan rakyat," tegasnya.(*)
Add new comment